Penjelasan Oki, Sopir yang Didenda karena ABG Naik ke Atap Bus

7 Juni 2019 21:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian Transjabodetabek Airport Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Transjabodetabek Airport Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sopir bus TransJabodetabek yang membawa segerombolan remaja di atap bus, lalu terjepit di underpass Tanah Abang saat malam takbiran didenda oleh Mayasari Bakti selaku operator bus. Denda yang harus dibayar oleh sopir bernama Oki itu sebesar Rp 1,2 juta.
ADVERTISEMENT
Pihak operator menilai ada beberapa bagian bus mengalami kerusakan akibat 'pembajakan bus' pada malam takbiran, Selasa (4/6) lalu.
Kepada kumparan, Oki menjelaskan awal mula mengapa anak-anak itu bisa sampai naik ke atap bus untuk konvoi. Ia menjelaskan, saat itu ia dan busnya tengah ngetem di daerah Tanah Abang, tepatnya di dekat Hotel Pharmin. Lalu ada segerombolan remaja berusia belasan tahun mendatanginya untuk minta diantar keliling konvoi takbiran.
"Ada yang nyamperin segerombolan minta anterin keliling. Cuma saya enggak mau, takutnya ke Kemayoran. Terus ada panitianya atau apa nyamperin saya, 'bang saya cuma mau pakai keliling aja Slipi-Petamburan-Karet, balik lagi ke Tanah Abang. Saya jawab 'ya sudah enggak apa-apa, tapi asal jangan pada bikin onar'. (Dibalas panitia) 'enggak, saya jamin'. Kalau bisa jamin enggak apa-apa," jelas Oki saat dihubungi, Jumat (7/7).
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, saat itu ada sekitar 50 anak-anak yang naik busnya. Karena kapasitas busnya hanya untuk 40 orang, anak-anak sisanya lalu naik ke atap bus.
Oki mengaku sudah berusaha melarang anak-anak itu agar tak naik ke atap bus. Namun, imbauannya tak dihiraukan. Begitu juga panitia dan petugas Dishub DKI yang juga sudah memperingatkan mereka.
"Sudah diwanti-wanti, tapi tetap aja mereka (enggak dengar). Malahan sama panitia yang tanggung jawab sudah disuruh turun. Kayak enggak didengar aja," ujar pria berusia 30 tahun itu.
"Ada petugas Dishub, sudah disetop juga anak-anak pada suruh turun, tapi enggak didengar," lanjutnya.
Saat kejadian di underpass Tanah Abang itu, seperti lewat video yang beredar, Oki mengatakan ia sudah memperingatkan anak-anak untuk turun. Baru disitulah, karena sadar mereka akan terjepit jika bus terus melaju, akhirnya anak-anak itu turun sesuai arahannya.
ADVERTISEMENT
"Posisi pas mau turunan kolong malah saya bilang suruh turun dulu, enggak muat. Tapi yang separuh nyuruh terus jalan, setengah nyuruh tahan, di tengah-tengah agak nanjak saya berhenti di situ, enggak bakal bisa," ungkap dia.
"Pas tengah-tengah saya berhenti aja, disuruh maju enggak maju. Enggak ada yang protes sama saya, malahan mereka sadar, untung. Kalau saya jalan pasti ada korban. Mereka lalu turun dan masuk ke dalam bus," imbuhnya.
Oki yang sudah 9 tahun menjadi sopir bus ini mengaku cukup kaget saat kejadian ini sempat diabadikan oleh netizen lalu diunggah di media sosial. Karena video itu juga, ia lalu dipanggil oleh pihak Mayasari Bakti untuk dimintai klarifikasi pada Rabu (5/6) malam, sebelum ia mudik ke kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Rabu malam (dipanggil ke kantor). Ditanya sudah dibooking duluan? Ditanya itu saya (jawab sudah) disetop. Saya juga kan takut, mereka ini naik ke mobil kan saya harus tanggung jawab," ucap Oki.
Saat itu juga ia diberi peringatan oleh Mayasari Bakti untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Tak hanya itu, ia juga diberikan sanksi untuk membayarkan sejumlah denda Rp 1,2 juta. Namun, ia menyebut tak ada kerusakan bus seperti yang dibilang oleh pihak manajemen.
"Kemarin diperiksa enggak ada, tapi enggak tahu juga. Besok saya mau nanya kenek saya dulu," ujarnya.
"Intinya saya percuma datang lagi (ke kantor) juga soalnya sudah klaim itu Rp 1,5 juta (dendanya), sudah dikasih keringanan. Itu sudah dikurangi," tutur Oki.
ADVERTISEMENT