Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Usai polisi mengakui adanya kesalahpahaman terkait unggahan soal ambulans DKI membawa batu, muncul desakan polisi memeriksa pemilik akun @dennysiregar7. Sebab, akun itu menggungah video lebih dulu bersama akun lainnya, sebelum video yang sama diunggah oleh @TMCPoldaMetroJaya. Video yang telah dihapus itu dinilai hoaks.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, tak ada yang salah dengan postingan Denny. Ia mengatakan memang ditemukan batu di mobil ambulans tersebut.
“Faktanya ada batu di dalam mobil ambulans, penyidik nanti yang akan mendalami,” kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/9).
Ucapan Argo ini bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya yang mengakui adanya kesalahpahaman. Menurutnya saat itu, ambulans tak membawa batu.
"Jadi, apa namanya, anggapan anggota Brimob diduga mobil itu digunakan oleh perusuh, tapi bukan. Tapi perusuh yang bawa batu ke mobil berlindung. Clear ya. Jadi enggak ada permasalahan apa-apa," ujar Argo, Kamis (26/9).
Argo menjelaskan, saat kejadian, anggota Brimob memang dilempari oleh massa dengan batu. Polisi pun membalas dengan menembakkan gas air mata.
ADVERTISEMENT
Polisi menyebut perusuh yang membawa batu dan kembang api yang sudah tersudut lalu mencari perlindungan. Salah satu tempatnya yakni di ambulans yang ada di lokasi.
Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI yang juga Wapres, berang atas tudingan armadanya menyuplai batu untuk pendemo. Sedang Dinkes DKI Jakarta sebagai pemilik satu dari empat ambulans yang sempat diamankan polisi, meminta nama baiknya dipulihkan. Dinskes DKI bahkan membuat video memprotes tudingan tersebut.
Sementara, berdasarkan kutipan dari akun facebook Denny Siregar, dia membantah twitnya soal ambulans adalah hoaks. Berikut penjelasan Denny Siregar:
Seharian meeting, ditelpon wartawan, ditanya gimana tentang hoaks mobil ambulans ?
Lah, kok hoaks ?? Saya bilang. Kalau gitu semua media beritanya hoaks dong ??
ADVERTISEMENT
Bedakan antara polisi bilang "salah paham" dengan hoaks. Hoaks itu berita bohong. Sedangkan salah paham itu, kejadiannya betul, tapi ternyata ada salah penafsiran.
Yang wajib minta maaf, ya Polisi. Bukan media-media termasuk media sosial. Kita kan memberitakan apa adanya, sesuai laporan dilapangan.
Ya sudah. Demi menjaga marwah Pemprov DKI dan PMI, saya minta maaf dan take down beritanya. Semoga media Kompas juga mau minta maaf dan menghapus berita "salah paham" itu.