Polisi: Bripka Matheos Tewas Bunuh Diri

4 Januari 2019 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) tiba di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) tiba di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebab tewasnya Bripka Matheos de Haan terkuak sudah. Polisi memastikan anggota Satgas Antiteror Polda Metro Jaya tersebut tewas akibat bunuh diri.
ADVERTISEMENT
“Sudah dipastikan meninggal karena bunuh diri. Bunuh diri atau tidak bunuh diri bisa dibuktikan dengan pemeriksaan Gunshot Residue (GSR),” ucap Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Polri Kombes Pol Ulung Kanjaya, saat dikonfirmasi pada Jumat (4/1).
Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri, Kombes Ulung Kanjaya saat gelar rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri, Kombes Ulung Kanjaya saat gelar rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
GSR tersebut berupa jejak mesiu yang ditemukan pada tangan, pakaian, dan sebo (penutup kepala) Matheos. Dari hasil pemeriksaan tersebut, labfor yakin bahwa ia bunuh diri.
“Sudah diuji tembak dan identik. Hasilnya berasal dari pistol itu, pistol itu dia yang pegang. Kan namanya senjata polisi atau tentara itu ada nomor senjata dan kartu identitas. Yang berhak menggunakan itu dia, sebagai pemilik yang dipinjamkan,” imbuh Ulung.
Bripka Matheus anggota Polres Depok yang tewas (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bripka Matheus anggota Polres Depok yang tewas (Foto: Istimewa)
Mengenai belum ditemukanya proyektil, Ulung menjelaskan, bisa saja, proyektil tersebut terpental 3-5 meter dari lokasi ditemukannya Matheos di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok. Atau, proyektil yang kecil tersebut terinjak oleh beberapa orang yang memadati lokasi saat Matheos ditemukan terkapar.
ADVERTISEMENT
“Memang (tim Penjinak Bom) Jibom enggak ketemu (proyektil). Tapi karena banyak yang terlibat, terus ada yang keinjek sepatunya. Bisa saja orang umum juga ada sebelum ketemu. Enggak masalah selongsong itu enggak ketemu. Yang membuktikan itu pelurunya identik,” tutup Ulung.