Polisi Dalami Dugaan 'Kode Gelang' pada Kasus Intimidasi di CFD

3 Mei 2018 15:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kombespol Argo Yuwono. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kombespol Argo Yuwono. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kasus intimidasi saat car free day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (30/4) masih terus didalami polisi. Belakangan muncul tudingan aksi intimidasi di CFD itu sudah terorganisir dengan kode tertentu, yakni sebuah gelang.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengaku belum mengetahui soal gelang itu. Dia juga tak mau banyak mengomentari soal kabar yang berkembang dari kasus ini.
"Tunggu saja hasil penyelidikan kasusnya nanti seperti apa. Biar clear dan jelas kejadiannya seperti apa," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (3/5).
Korban intimidasi Massa #2019GantiPresiden. (Foto: Facebook/Susi Ferawati)
zoom-in-whitePerbesar
Korban intimidasi Massa #2019GantiPresiden. (Foto: Facebook/Susi Ferawati)
Argo memastikan penyidik saat ini masih terus bekerja mendalami kasus intimidasi yang dialami Susi Ferawati dan Stedi Rapki Watung.
Kabar soal kode gelang ini diungkap pemilik akun Twitter @netizentofa dalam wawancara di acara Dua Sisi TVOne. Kode yang dimaksud berupa gelang coklat berbentuk biji.
Seorang Ibu dan anaknya diintimidasi di CFD (Foto: Others/Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Ibu dan anaknya diintimidasi di CFD (Foto: Others/Youtube)
Dia menunjukkan, Fera dan orang yang mengintimidasinya mengenakan gelang yang sama. Beberapa foto lainnya menunjukkan peserta juga mengenakan gelang yang sama.
ADVERTISEMENT
Sementara saat dihubungi terpisah, Fera telah membantah tudingan bahwa gelang itu merupakan gelang kode. Menurutnya, gelang itu merupakan gelang yang ia beli toko souvenir Masjid Nabawi Madinah.
"Itu saya beli waktu umrah. Ke mana-mana selalu saya bawa dan selalu saya pakai. Jadi kalau saya khawatir, takut, atau marah saya gunakan untuk zikir di Jakarta," kata Fera.