Polisi: Iin Sempat Usir Kedua Tersangka Pembunuh dari Kosnya

23 November 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses Rekonstruksi kasus pembunuhan Ciktuti Iin Puspita. (Foto: Dok. Polres Jaksel)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Rekonstruksi kasus pembunuhan Ciktuti Iin Puspita. (Foto: Dok. Polres Jaksel)
ADVERTISEMENT
Polisi merekonstruksi kasus pembunuhan pemandu karaoke, Ciktuti Iin Puspita, di kosannya, di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Dari rekonstruksi itu, terlihat Iin sempat mengusir kedua pelaku, yakni Yustian dan Nissa Regina.
ADVERTISEMENT
Ciktuti Iin Puspita ditemukan tewas dalam sebuah lemari di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Selasa (20/11). Iin tewas karena hantaman benda tumpul dan jeratan tali oleh temannya sendiri yakni Yustian dan Nissa Regina.
“Sampai di kos-kosan ini ada perkataan mereka disuruh pergi ‘pergi saja dari sini’,” ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar di lokasi, Jumat (23/11).
Proses Rekonstruksi kasus pembunuhan Ciktuti Iin Puspita. (Foto: Dok. Polres Jaksel)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Rekonstruksi kasus pembunuhan Ciktuti Iin Puspita. (Foto: Dok. Polres Jaksel)
Pertengkaran itu, disebabkan Nissa yang tersinggung karena uang tip dari pelanggan justru dipakai untuk keperluan pribadi oleh Iin. Dari situlah pertengkaran terjadi.
Menurut Indra, saat itu Nissa diberikan uang Rp 500 ribu. Uang tersebut merupakan uang tip dari pelanggan yang seharusnya bernilai Rp 1,8 juta. Uang tersebut lanjutnya, diberikan sekaligus meminta kedua pelaku pergi dari kamar kos korban.
Pelaku pembunuh pemandu karaoke di Mampang tiba di Mapolres Metro Jakarta Selatan (Foto: Raga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuh pemandu karaoke di Mampang tiba di Mapolres Metro Jakarta Selatan (Foto: Raga/kumparan)
Ketiganya diketahui tinggal dalam sebuah kos yang sama. Yustian dan Nissa baru seminggu yang lalu menumpang di kos Iin.
ADVERTISEMENT
Indra mengatakan, karena uang tersebut dirasa tak cukup terjadilah percekcokan sehingga pelaku emosi dan memukul korban dengan menggunakan palu.
“Jadi selama ini menurut pengakuan tersangka katanya sering apa korban ini menggunakan bahasa-bahasa yang tidak bagus yang buat mereka tersinggung,” pungkasnya.