Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi: Nining Sudah Lunasi Utang-utangnya ke Bank
7 Juli 2018 14:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Satu per satu fakta hilangnya Nining selama 1,5 tahun mulai terungkap. Peristiwa hilangnya Nining yang ramai dikabarkan kembali setelah tenggelam di Pantai Citepus, Sukabumi pada 1,5 tahun lalu itu, ternyata adalah hal yang sudah diskenariokan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Polresta Sukabumi memastikan bahwa Nining hilang bukan karena tenggelam. Nining terpaksa menghilang karena terlilit utang dengan bank.
Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, persoalan utang yang dialami Nining, sudah semua dibayar oleh perempuan berusia 52 tahun tersebut.
“Ya kan (utang) sudah dibayar semua sama Ibu Nining, kan tinggal nyari apa banknya, ini kan Sabtu-Minggu (tutup),” kata AKBP Susatyo saat dihubungi kumparan, Sabtu (7/7).
Susatyo menambahkan, hingga saat ini belum ada pihak-pihak yang melaporkan adanya kerugian yang diakibatkan oleh Nining, selama 1,5 tahun menghilang. Karena itu, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
“Apakah ada kerugian 1,5 tahun yang lalu ataukah ada masalah lainnya, tapi kan saat ini tidak ada satupun pihak yang melaporkan telah menjadi korban atau kerugian dari Ibu Nining, sampai hari ini tidak ada,” jelas Susatyo.
ADVERTISEMENT
Sebelum menghilang, Nining memang bekerja sebagai pengumpul uang tabungan dari tetangga-tetangganya. Hal ini sempat memunculkan isu bahwa Nining menghilang karena menggelapkan uang tersebut. Namun polisi membantah dan memastikan bahwa tidak ada pihak yang melaporkan telah menjadi korban atau kerugian Nining.
Ia juga belum bisa memastikan kondisi Nining selama menghilang, berada dalam kondisi normal atau sudah mengalami depresi seperti saat pertama kali ditemukan, Minggu (1/7) lalu.
“Sebelum hilang menurut keterangan keluarga ya tidak stres. Tapi kalau menurut dokter jiwa, sudah kondisi semua orang bertanya sama dia kemana duit dan sebagainya itu kan membuat pikiran, pasti ada tekanan, kalau enggak ada tekanan terus gimana dia dianggap sudah meninggal dan mau ketemu keluarganya juga tidak bisa, ya pasti lama-lama stres lah,” tutur Susatyo.
ADVERTISEMENT
Selama menghilangnya Nining, seorang pengurus Panti Sosial Aura Welas Asih, Wiwin Winarti di Palabuhanratu, menyebut pernah merawat seorang pasien dengan ciri-ciri fisik seperti Nining, di akhir tahun 2017.
“Saya mandiin, saya pegangin tangannya, itu sekitar tujuh bulan yang lalu. Pokoknya masih di tempat (panti) yang lama, di Canghegar, Palabuhanratu dekat Gor. Dia diambil sama kita, waktu itu dia di jalan di pinggir pantai, di dekat Waterpark Citepus. Diambil sama orang-orang panti, sudah masuk isolasi. Setelah dirawat beberapa lama dia kabur, waktu kabur sudah dicari lagi tapi enggak ketemu,” ungkap Wiwin.
Fakta-fakta yang bermunculan di kasus Nining ini sekaligus mematahkan asumsi bahwa hilangnya Nining terkait dengan hal-hal mistis yang sempat ramai dibicirakan di awal mula kasus ini mencuat.
ADVERTISEMENT