news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polri Antisipasi Aksi Teror saat Lebaran Usai Bom Sukoharjo

4 Juni 2019 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Polri memastikan tidak ada penambahan personel dalam operasi ketupat usai aksi bom bunuh diri di Pos Polisi Tugu Kartasura, Sukoharjo, pada Senin (3/6) malam.
ADVERTISEMENT
Menurut Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, personel yang ada saat ini sudah cukup untuk membuat masyarakat merasa aman dalam merayakan lebaran.
“Khusus kesiapsiagaan Operasi Ketupat dalam keadaan siap siaga seluruh personel ada 90 ribu. Secara keseluruhan personel yang dilibatkan baik dari TNI, Dishub, Dinas Kesehatan, dan stakeholder terkait ada 158 ribu personel dalam rangka untuk melaksanakan operasi kemanusiaan pengamanan arus mudik dan balik. Insyaallah semua berjalan aman dan lancar,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6).
Meski tidak ada pengamanan ekstra, lanjut Dedi, polisi tetap mewaspadai setiap gangguan yang mengancam keamanan selama perayaan lebaran.
Pos Polisi di Kartasura, Sukoharjo, kembali difungsikan usai teror bom Senin (3/6) malam. Foto: Antara/I.C.Senjaya
"Polri tidak underestimate (meremehkan -red) walau pelakunya (bom Sukoharjo) amatir, tetap kita fokus untuk antisipasi segala macam ancaman dan gangguan yang mungkin bisa terjadi. Baik aksi terorisme maupun bentuk kejahatan lainnya,” kata Dedi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada Senin (3/6) malam, Rofik Asharudin melakukan aksi bom bunuh diri di Pospol Tugu Kartasura, Sukoharjo.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, Rofik mengalami luka berat akibat ledakan bom itu. Saat ini ia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.