Potongan Tubuh dan Darah: Kesaksian Horor Serangan Teror di Nairobi

16 Januari 2019 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pasukan khusus tiba di lokasi ledakan di sebuah kompleks hotel di Westlandsm, Nairobi.  (Foto: AFP/Luis TATO )
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pasukan khusus tiba di lokasi ledakan di sebuah kompleks hotel di Westlandsm, Nairobi. (Foto: AFP/Luis TATO )
ADVERTISEMENT
Kota Nairobi mendadak mencekam setelah terdengar tembakan dan ledakan, kelompok teroris Al-Shabaab dari Somalia menyerang. Dalam waktu singkat, asap mengepul ke udara, api berkobar, warga berhamburan menyelamatkan diri. Kengerian meliputi ibu kota Kenya di Selasa sore yang nahas.
ADVERTISEMENT
"Ada kilatan cahaya dan suara ledakan," kata John Maingi, warga yang bekerja di restoran Secret Garden, kepada AFP, Rabu (16/1).
"Ketika saya mengintip keluar, saya melihat kaki manusia yang terpotong. Saya bersembunyi di ruangan, lalu beberapa polisi menyelamatkan kami," lanjut Maingi.
Pasukan keamanan Kenya memasuki gedung  di komplek hotel Westlands Nairobi, (15/1/19).  (Foto: AFP/KABIR DHANJI)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan keamanan Kenya memasuki gedung di komplek hotel Westlands Nairobi, (15/1/19). (Foto: AFP/KABIR DHANJI)
Restoran tempatnya bekerja terletak di 14 Riverside, titik lokasi serangan Al-Shabaab. Kepala polisi Kenya Joseph Boinnet mengatakan serangan dimulai pada pukul 3 sore, Selasa (15/1), dan masih berlangsung 12 jam setelahnya.
Boinnet mengatakan, serangan diawali dengan ledakan mobil-mobil di luar sebuah bank, disusul bom bunuh diri, lalu serbuan pria-pria bersenjata.
Al-Shabaab tidak salah pilih lokasi serangan jika ingin menebar teror. Di tempat ini banyak terdapat perusahaan asing dan kedutaan besar, seperti Colgate Palmolive, Reckitt Benckiser, Pernod Ricard, Dow Chemical, dan SAP.
Seorang warga dievakuasi dari tempat ledakan di sebuah hotel di  Westlands, Nairobi, Kenya (15/1/19).  (Foto: AFP/SIMON MAINA)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga dievakuasi dari tempat ledakan di sebuah hotel di Westlands, Nairobi, Kenya (15/1/19). (Foto: AFP/SIMON MAINA)
Di tempat ini juga terdapat hotel mewah DusitD2, yang sebagiannya hancur dibom.
ADVERTISEMENT
"Pintu utama hotel diledakkan dan ada tangan manusia di jalanan, terputus dari bahunya," kata Serge Medic, warga Swiss pemilik sebuah perusahaan keamanan yang lari ke lokasi untuk memberi pertolongan.
Kerusakan akibat ledakan serangan teroris di salah satu restoran di komplek perkantoran di Nairobi. (Foto: AFP/KABIR DHANJI)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan akibat ledakan serangan teroris di salah satu restoran di komplek perkantoran di Nairobi. (Foto: AFP/KABIR DHANJI)
Medic yang membawa senjata api sempat masuk ke hotel dengan polisi dan dua tentara. Tapi mereka ditembaki sehingga terpaksa mundur. Sebuah granat yang tidak meledak terlihat di lobi, kata dia.
"Seorang pria mengaku melihat dua orang bersenjata dengan penutup kepala dan sabuk peluru," kata Medic lagi kepada Reuters melalui telepon, suara desing peluru terdengar di belakangnya.
Sejumlah petugas keamanan Kenya patroli di dalam gedung perkantoran di Nairobi, (15/1/19).  (Foto: AFP/KABIR DHANJI)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas keamanan Kenya patroli di dalam gedung perkantoran di Nairobi, (15/1/19). (Foto: AFP/KABIR DHANJI)
Sebanyak 15 orang tewas dalam peristiwa ini, dua di antaranya warga Amerika Serikat dan Inggris. Beberapa orang terluka, salah satunya pria asal Spanyol. Belum diketahui berapa orang pelaku serangan.
ADVERTISEMENT
Ratusan orang berhasil dievakuasi dari gedung-gedung. Reuters menyaksikan seorang wanita tertembak kakinya, di bawa keluar kompleks. Beberapa pria berlarian dengan bersimbah darah.
"Ada granat di kamar mandi," teriak seorang polisi, lalu mereka berlarian dari gedung.
Seorang pria melihat mobil akibat ledakan serangan teroris di komplek hotel, Nairobi, (15/1/19).  (Foto: AFP/SIMON MAINA )
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria melihat mobil akibat ledakan serangan teroris di komplek hotel, Nairobi, (15/1/19). (Foto: AFP/SIMON MAINA )
Warga mengaku harus berlindung berjam-jam dalam ketakutan di balik meja atau di ruangan mereka. Salah satunya Simon Crump, pria Australia yang bekerja untuk sebuah perusahaan internasional di Nairobi.
Crump bersama dua orang lainnya membarikade diri di dalam ruangan sempit. Mereka harus menunggu 2,5 jam sebelum akhirnya diselamatkan tentara. Selama itu pula, ketegangan menghantui pikiran mereka.
"Kami berlindung di bawah meja sembari mencoba memikirkan apa yang sedang terjadi, dan kami tidak tahu, banyak sekali misinformasi," kata Crump.
Seorang wanita bersembunyi di belakang  sebuah mobil di tempat ledakan di komplek hotel Westlands Nairobi, (15/1/19).  (Foto: AFP/Luis TATO )
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita bersembunyi di belakang sebuah mobil di tempat ledakan di komplek hotel Westlands Nairobi, (15/1/19). (Foto: AFP/Luis TATO )
Ini bukan kali pertama teroris al-Shabaab yang menguasai sebagian Somalia menyerang Kenya. Sebelumnya pada 2013, Al-Shabaab menyerbu mal Westgate di Nairobi, menewaskan 67 orang.
ADVERTISEMENT
Al-Shabaab mengatakan serangan kali ini juga merupakan pembalasan karena Kenya mengirim tentara ke Somalia.
Baku Tembak dan Ledakan di Hotel dan Kompleks Perkantoran di Nairobi, Kenya (Foto: REUTERS/BAZ RATNER)
zoom-in-whitePerbesar
Baku Tembak dan Ledakan di Hotel dan Kompleks Perkantoran di Nairobi, Kenya (Foto: REUTERS/BAZ RATNER)
Menteri Dalam Negeri Kenya Fred Matiang'i mengatakan bangunan-bangunan di lokasi telah diamankan. Namun dia tidak menjelaskan soal keberadaan para pelaku dan berapa jumlahnya, hanya menjelaskan bahwa saat ini aparat masih lakukan penyisiran.
Beberapa pelaku terekam kamera pengawas. Reuben Kimani, seorang barista di hotel, mengenali seorang pelaku dalam serangan tersebut. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya dia menyajikan kopi untuk pria itu.
"Saya tahu salah satu dari mereka, karena ada bekas luka besar di tangannya. Saya melihat mereka. Mereka menembak enam kawan saya, empat orang tidak meninggal tapi dua tewas," kata Kimani.
Seorang pria melintas di depan mobil yang terbakar akibat ledakan seragan teroris di Nairobi, Kenya (15/1/19).  (Foto: AFP/KABIR DHANJI)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria melintas di depan mobil yang terbakar akibat ledakan seragan teroris di Nairobi, Kenya (15/1/19). (Foto: AFP/KABIR DHANJI)