Prabowo: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Ndasmu!

29 Maret 2019 18:27 WIB
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, pada Kampanye Akbar di Stadion Pekansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, pada Kampanye Akbar di Stadion Pekansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kampanye akbarnya di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, capres Prabowo Subianto sempat menyinggung masalah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Prabowo menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen (5,17 persen -red) hanya klaim pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5 persen. 5 persen ndasmu. Kau merasakan enggak, ada pertumbuhan? Yang tumbuh, yang naik apa? Harga-harga? Apalagi? Utang?" tutur Prabowo bersemangat, di lokasi kampanye, Jumat (29/3).
Ketum Partai Gerindra itu mengaku memiliki tim pakar yang bertugas mengamati pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia mengklaim, dengan hitungan dari timnya, ia bisa langsung menangani masalah ekonomi jika terpilih nantinya.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berkampanye di Lapangan Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat. Foto: Antara/M Ibnu Chazar
"Kami sudah hitung, mereka sudah bekerja. Insyaallah kami terima mandat dari rakyat, begitu terima, kami siap bekerja," tegasnya.
"Saya katakan pada tim pakar, ini rakyat sedang sulit, rakyat sedang susah," imbuhnya.
Prabowo menyebut, ada beberapa hal yang ia minta kepada tim pakar. Salah satunya adalah perhitungan harga listrik hingga kebutuhan pokok. Dari perhitungan itu beberapa kebutuhan bisa diturunkan harganya.
ADVERTISEMENT
"Kau hitung harga-harga untuk bantu rakyat. Paling mungkin, bisa enggak turunkan harga listrik? Bisa enggak, paling lama 100 hari kita turunkan?" pungkasnya.
Soal pertumbuhan ekonomi, data BPS mencatat pada tahun 2018, Indonesia mencatatkan angka 5,17 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya 5,07 persen.
Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi selama tahun lalu tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2014. Adapun pada 2014 ekonomi hanya tumbuh 5,01 persen, 2015 sebesar 4,88 persen, 2016 sebesar 5,03 persen, dan 2017 sebesar 5,07 persen.
"Pertumbuhan ekonomi 5,17 persen tertinggi sejak 2014, kalau 2013 kan masih 5,56 persen, jadi tertinggi sejak 2014," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, di kantornya, Jakarta, Rabu (6/2).
ADVERTISEMENT
Namun demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi 2018 tersebut meleset dari target dalam APBN 2018 yang sebesar 5,4 persen. Bahkan realisasi tersebut juga dinilai jauh mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.