Presiden Nauru: China Negara Arogan

6 September 2018 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Nauru Baron Waqa (Foto: AFP/Mike Leyral)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Nauru Baron Waqa (Foto: AFP/Mike Leyral)
ADVERTISEMENT
Presiden Nauru Baron Waqa naik pitam atas perilaku seorang diplomat China yang hadir dalam pertemuan Forum Negara Kepulauan Pasifik. Ia pun menyuruh Beijing meminta maaf atas tindakan pejabatnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Forum Negara Kepulauan Pasifik di Nauru telah berakhir pada Kamis (6/9) ini. Sebagai tuan rumah pertemuan, Waqa menegaskan tindakan Utusan Khusus China Du Qiwen sudah melebihi batas.
Dalam pertemuan itu, Du meminta agar dirinya diizinkan menyampaikan pidato. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Waqa.
Presiden Nauru, Baron Waqa (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Nauru, Baron Waqa (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
Waqa menyatakan, Du baru boleh menyampaikan pidato setelah seluruh pemimpin negara anggota Forum Negara Kepulauan Pasifik selesai berpidato.
Usulan Waqa membuat Du marah. Utusan khusus China itu menunjukkan ketidaksenangannya atas penolakan Waqa di ruang pertemuan tersebut.
Aksi Du itu, menurut Waqa sama saja menghina negara-negara di kepulauan pasifik yang hadir di pertemuan di Nauru.
"Apa kalian bercanda, lihat dia bukan siapa-siapa, dia bukan menteri, dan dia minta diakui dan berbicara sebelum PM Tuvalu, apakah dia gila?" sindir Waqa seperti dikutip AFP.
Nauru (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Nauru (Foto: wikimedia commons)
"Dari forum ini, semua pemimpin tahu betapa arogannya mereka (China, -red), kami tak cuma menuntut permintaan maaf, kami akan melaporkan tindakan mereka ke PBB dan pertemuan internasional lain," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Waqa menambahkan, kehadiran China di beberapa negara Pasifik tidak tulus. Ada agenda tersembunyi yang dibawa oleh negara tersebut.
"Mereka bukan teman kami, mereka punya tujuan pribadi, maaf, saya harus tegas terhadap ini, karena tidak boleh ada yang mendikte kami," tuturnya.
Walau disindir habis-habis oleh Nauru, China tidak mengindikasikan akan meminta maaf. Lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri, Beijing menyebut Nauru sudah melanggar regulasi sebuah pertemuan dan berperilaku buruk.
Nauru merupakan negara kecil berpenduduk 11 ribu dan mempunyai luas 21 kilometer persegi di Samudra Pasifik. Mereka tidak memiliki hubungan diplomatik dengan China.
Nauru malah membina dan mengakui keberadaan Taiwan sebagai negara berdaulat penuh. Padahal hingga kini, China masih menganggap Taiwan bagian negaranya.
ADVERTISEMENT
Walau tidak punya hubungan dengan Nauru, di Pasifik kehadiran China begitu terasa. Sejak 2006 sampai 2016 negara ini menyediakan dana pembangunan sebesar USD 1,78 miliar kepada sejumlah negara kecil di wilayah tersebut.