Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Ratusan Ribu Hektare Kebun Karet Butuh Peremajaan
5 Desember 2017 11:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan peremajaan kebun karet rakyat pada 2018. Program ini menyusul peremajaan kebun sawit rakyat, yang mulai dilakukan tahun 2017 ini. Data Ditjen Perkebunan menunjukkan, 722 ribu hektare (ha) dari 3,6 juta ha kebun karet di Indonesia perlu peremajaan.
ADVERTISEMENT
Di Sumatera Selatan, yang merupakan salah satu sentra produksi karet nasional misalnya, kebun karet rakyat yang usianya sudah di atas 20 tahun ada 40.000 ha. Karenanya, Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Fahrurrozi sangat mendukung rencana peremajaan tersebut.
Akibat usia perkebunan yang sudah tua, produktivitas perkebunan karet rakyat di Indonesia hanya 1 ton getah karet per ha. Sementara di Thailand, Malaysia atau Vietnam, dari setiap ha sudah bisa menghasilkan 2 ton getah karet.
“Namun yang harus dipikirkan, selama masa peremajaan produksi karet tentu bakal anjlok. Padahal untuk Sumsel saja alokasi peremajaan hanya 1.000 ha per tahun. Jadi memakan waktu lama,” katanya di Palembang, Selasa (5/12).
Fahrurrozi seperti dikutip dari Antara menilai, peremajaan kebun dengan bantuan dari pemerintah sangat membantu petani di tengah anjloknya harga karet sejak tiga tahun terakhir. "Petani saat ini kesulitan, jangankan untuk peremajaan. Untuk kebutuhan sehari-hari saja sulit," kata dia.
Kirom, petani karet di Desa Tambangan Kelekar, Muaraenim mengatakan dibutuhkan setidaknya Rp 20 juta untuk meremajakan lahan seluas 1 hektare. Alokasi dana itu untuk pembersihan lahan menggunakan alat berat sekitar Rp 12.000.000, pembelian bibit sekitar Rp 6.000.000, upah pekerja dan lainnya sekitar Rp 2.000.000.
ADVERTISEMENT
"Jika dulu, masih bisa ditekan biayanya untuk pembersihan lahan karena boleh dengan cara bakar. Tapi sekarang tidak bisa lagi, aturan pemerintah sangat ketat karena takut ada kebakaran lahan," kata dia.
Sementara ini, luas lahan karet di Sumsel mencapai 1,3 juta hektare dengan produksi sekitar 1,1 juta ton getah per tahun. Sementara secara nasional seluas 3,6 juta hektare dengan total produksi 3,3 juta ton per tahun.