Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Resolusi 2018 Kim Jong Un: Produksi Massal Hulu Ledak Nuklir
1 Januari 2018 13:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Di awal 2018, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan resolusi negaranya, yaitu memproduksi massal hulu ledak nuklir. Rencana ini satu lagi bentuk penentangan Kim terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan tantangan untuk Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, dalam pesan tahun baru kepada rakyatnya, Senin (1/1), Kim menegaskan Korut akan terus meningkatkan pengembangan senjata nuklir dan tidak akan tunduk pada sanksi dan embargo Barat.
"Kita harus memproduksi massal hulu ledak nuklir dan rudal balistik dan mempercepat pengoperasiannya," kata Kim.
Tahun 2017, Korut telah melancarkan enam kali uji rudal balistik yang dilarang oleh DK PBB. September lalu adalah uji coba terbesar, yang menurut Kim adalah bom hidrogen, lebih dahsyat dari bom nuklir.
Dalam pidatonya, Kim mengatakan Korut telah menjadi negara nuklir. Namun dia membantah tudingan Korut jadi ancaman stabilitas dunia, menegaskan senjata itu hanya untuk pertahanan.
"Kita harus bersiap melakukan serangan nuklir balasan untuk melawan skema musuh dalam perang nuklir," kata Kim.
ADVERTISEMENT
Korut mengklaim telah menciptakan rudal balistik antarbenua yang mampu mencapai wilayah Amerika Serikat. Beberapa kali uji rudal Korut picu ketegangan, terutama yang melintasi wilayah Jepang.
Kim melalui pidatonya sekali lagi mengincar Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya mengancam akan "menghancurkan seluruh" Pyongyang. Kim mengatakan, tombol nuklir ada di mejanya dan siap diluncurkan jika AS terus mengancam.
"Korut bisa menghadapi semua ancaman nuklir dari AS dan memiliki sistem pertahanan nuklir yang mampu mencegah AS macam-macam," kata Kim.
"Tombol nuklir selalu ada di meja saya. AS harus sadar bahwa ini bukanlah omong kosong, tapi kenyataan," lanjut dia.
Ketika dimintai responsnya terkait tombol nuklir di meja Kim, Trump dari tempat liburan akhir tahunnya di resor Mar-a-Lago, Florida, mengatakan: "Kita lihat nanti, kita lihat nanti."
ADVERTISEMENT
Sebelumnya mantan kepala staf gabungan militer AS Mike Mullen, memprediksi akan adanya perang nuklir dengan Korut. Menurut dia, Trump tidak mampu meredam agar tidak terjadinya perang itu.
"Menurut saya, kami semakin dekat dengan perang nuklir dengan Korut dibanding sebelumnya," kata Mullen dalam wawancara dengan ABC.