Sah dan Dipilih Rakyat, Alasan Rusia Dukung Maduro

13 Februari 2019 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nicolas Maduro Foto: Reuters/Marco Bello
zoom-in-whitePerbesar
Nicolas Maduro Foto: Reuters/Marco Bello
ADVERTISEMENT
Rusia kembali mengambil posisi berbeda dari Amerika Serikat terkait krisis Venezuela. Mereka tak setuju draf yang diajukan AS ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
ADVERTISEMENT
Rusia juga menolak diadakannya pemilihan umum dini di Venezuela. Negeri Beruang Merah bahkan mendukung penuh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro yang kini jadi musuh bebuyutan AS serta negara Barat.
Menurut Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, keputusan mendukung Maduro diambil karena negaranya menilai usulan AS adalah bentuk intervensi politik terhadap negara yang berdaulat.
Intervensi kekuatan asing dalam sebuah negara berdaulat dikhawatirkan mengancam integritas wilayah dan kemerdekaan politik Venezuela.
“Kami berpikir itu bertolak belakang dengan fungsi resolusi yang bertujuan untuk memfasilitasi pemerintahan saat ini dan oposisi di Venezuela,” kata Vorobieva saat menggelar konferensi pers di kediamannya di Jakarta Selatan, Rabu (13/2).
“Kami melawan segala bentuk intervensi terhadap negara berdaulat, Venezuela adalah salah satunya,” sambungnya lagi.
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Terkait dukungan terhadap Maduro, Vorobieva menegaskan Rusia punya alasan kuat. Maduro dianggap sebagai presiden sah lewat pemilihan umum.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak mendukung Maduro karena menyukainya, tapi karena dia adalah pemimpin terpilih yang terlegitimasi dari sebuah negara, itulah yang kita dukung,” kata Vorobieva.
Oleh karenanya, Rusia juga menyerukan resolusi damai dan mendukung semua inisiatif pemerintah Venezuela di bawah Maduro.
Api membakar area sekitar demonstrasi. Foto: Reuters
”Kami membela hak masyarakat Venezuela memutuskan sendiri takdir mereka, presiden di negaranya sendiri, kami menolak segala bentuk intervensi,” sambungnya lagi.
Sejak Januari lalu, unjuk rasa menuntut pergantian Presiden Maduro kian meningkat di Caracas dan beberapa kota lain. Aksi ini dipicu karena kondisi ekonomi, politik dan keamanan di Venezuela yang kian hari semakin memburuk.
Puncak dari krisis ekonomi dan politik di Venezuela saat Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela. Klaim itu ditolak Maduro namun, diakui beberapa negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT