Sandi Pilih Mundur dari Wagub Demi DKI dan Anies

11 Agustus 2018 19:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Sandi (kedua kanan) tiba di pembukaan Turnamen Futsal Hipmi Jaya, di Lapangan Mini Soccer F7, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi (kedua kanan) tiba di pembukaan Turnamen Futsal Hipmi Jaya, di Lapangan Mini Soccer F7, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dahulu, Jokowi memilih cuti dari jabatan Gubernur DKI Jakarta untuk bertarung di Pilpres 2014. Namun, cara serupa tak dilakukan Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Sandi yang maju sebagai cawapres Prabowo memilih mundur sebagai Wagub DKI.
ADVERTISEMENT
Sandi punya alasan kuat mengapa dia mesti mundur, dan tidak mengambil cuti.
"Filosofinya itu saya bilang enggak bisa disambi, ini tugasnya berat banget, DKI-nya berat," kata Sandi di Jakarta, Sabtu (11/8).
Kata Sandi, kalau dia masih menjabat sebagai wagub, dia akan dituding mempolitisasi DKI.
"Enggak fair buat DKI," tegas dia.
Bukan hanya DKI, tetapi koleganya Anies Baswedan juga akan mengalami tekanan secara politis.
"Pak Anies sudah berat, dan ditambah politisasi tambah berat. Kalau saya egois gitu tetep di DKI dan coba-coba takutnya tidak memiliki pesan yang baik buat masyarakat," urai dia.
Bagi Sandi, untuk bertarung di Pilpres 2019, dia mesti fokus. "Nasional itu harus all out, apapun hasilnya. Kita harus gentleman untuk itu," tutup dia.
ADVERTISEMENT