Sandi Sindir Jokowi soal Pemimpin Harus Punya Pengalaman: Aneh Sekali

13 Januari 2019 18:14 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
Sandiaga Uno hadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di DPP PKS, Jakarta, Minggu (13/1). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno hadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di DPP PKS, Jakarta, Minggu (13/1). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno, menanggapi santai pernyataan Jokowi yang mengatakan perlu adanya pengalaman dalam memimpin negara besar seperti Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bagi Sandi, pernyataan eks Wali Kota Solo itu sangat aneh. Sebab apabila demikian, maka yang boleh mencalonkan diri dalam Pilpres hanya seorang petahana.
"Akan sangat aneh kalau ada pernyataan tidak boleh mencalonkan diri kalau belum pernah memimpin negara. Berarti hanya presiden sebelumnya yang boleh," kata Sandi di Pasar Lokbin, Rorotan, Jakarta Utara, Minggu (13/1)
"Ini menurut saya salah satu ajakan dari masyarakat untuk terus berkompetisi dengan baik, berdemokrasi dengan sejuk," tambahnya.
Menurut Sandi, harapan dari masyarakat saat ini ialah adanya pemimpin yang bisa menghadirkan kesejahteraan dan keadilan secara merata. Sebab ia menilai saat ini, kedua hal tersebut masih belum terwujud.
Sehingga ia dan Prabowo mencalonkan diri dalam Pilpres untuk mewujudkan harapan masyarakat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita yakin Indonesia bisa menang, negeri yang kaya raya ini, sumber daya alam melimpah, SDM hebat dan pintar-pintar, tapi kok belum ada keadilan merata dan kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan," ucap Sandi.
Jokowi di depan ribuan alumni UI
 (Foto: dok Johan Budi)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di depan ribuan alumni UI (Foto: dok Johan Budi)
Sebelumnya dalam pidatonya di deklarasi alumni Universitas Indonesia di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jokowi mengatakan perlu adanya pengalaman dalam memimpin negara besar seperti Indonesia.
"Itu yang saya katakan tadi, diperlukan pengalaman dalam memimpin pemerintah apalagi disebuah negara besar. Jangan coba-coba dong. Hampir satu setengah tahun saya belajar-belajar," kata Jokowi, Sabtu (12/1).