SBY: Banyak yang Salah Persepsi dengan PKS sebagai Partai Islam

30 Juli 2018 22:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan SBY dengan Salim Segaf Al-Jufri di Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan SBY dengan Salim Segaf Al-Jufri di Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan banyak orang menuding PKS dengan persepsi yang salah sebagai partai yang berbasis Islam. Di antaranya anggapan partai radikal. Padahal, menurut dia, PKS adalah partai yang toleran.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh SBY usai bertemu dengan elite PKS di Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/7).
"Banyak yang salah persepsi dengan PKS. PKS ini partai Islam tapi amanah menghormati demokrasi compatible dengan sistem yang berlaku di negeri tercinta ini. Dan karena itulah kami dulu bersama-sama," ujar SBY usai bertemu elite PKS.
SBY pun meyakinkan baik Demokrat maupun PKS memastikan tidak ada ruang bagi radikalisme untuk tumbuh di Indonesia. Sehingga, SBY yakin bahwa PKS akan tetap memastikan toleransi tetap tumbuh di Indonesia.
"Dan kami tidak ingin ada tindakan radikal dari mana pun dan insyaallah kalau kita ditakdirkan lagi di pemerintahan, nanti di kabinet, insyaallah semangat keindonesiaan untuk terus menghormati terus terjaga," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Pertemuan SBY dengan Salim Segaf Al-Jufri di Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan SBY dengan Salim Segaf Al-Jufri di Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
SBY mencontohkan bagaimana menteri dari PKS tidak pandang bulu ketika memberikan bantuan kepada seluruh rakyat Indonesia. Saat Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri masih menjabat mensos, ia selalu memberikan bantuan tanpa memandang suku, agama, atau ras.
"Itu berlaku untuk semua ras, agama, suku. Inilah komitmen kami, jika insyaallah ditakdirkan bersama," ujarnya.
"Tentunya kalau kami ditakdirkan bersatu untuk melakukan perubahan, kami lakukan," lanjut SBY.