Syachrul, Penyelam Tewas Saat Evakuasi Lion Air Baru Tugas di Palu

3 November 2018 10:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syachrul Anto, penyelam Indonesian diver rescue team. (Foto: Facebook/Syachrul Anto)
zoom-in-whitePerbesar
Syachrul Anto, penyelam Indonesian diver rescue team. (Foto: Facebook/Syachrul Anto)
ADVERTISEMENT
Satu anggota Indonesian Dive Rescue Team, Syachrul Anto gugur dalam operasi evakuasi Lion Air JT-610. Bayu Wardoyo seorang Team Leader dari komunitas tersebut, mengatakan sosok Syachrul adalah orang yang senang menolong dan merupakan penyelam yang andal.
ADVERTISEMENT
“Syachrul ini orang yang senang menolong, senang membantu. Dia itu tinggal di Makassar karena kebetulan dia seorang penyelam yang handal jadi dia memang sering kita ajak kalau ada misi-misi kaya gini,” kata Bayu di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (3/11).
Menurutnya sebelum bergabung untuk evakuasi Lion Air, Syachrul tengah membantu korban bencana di Palu, Sulawesi Tengah. Saat mengetahui ada peristiwa kecelakaan, Syachrul langsung bergegas ke Tanjung Priok, untuk membantu Basarnas dalam proses evakuasi korban.
“Sebelum ini dia habis dari Palu. Dia dari hari pertama kejadian di Palu. Karena dia di Makassar dia langsung berangkat ke Palu, orangnya sangat senang menolong,” kata Bayu.
Syachrul Anto, penyelam Indonesian diver rescue team. (Foto: Facebook/Syachrul Anto)
zoom-in-whitePerbesar
Syachrul Anto, penyelam Indonesian diver rescue team. (Foto: Facebook/Syachrul Anto)
Bukan hanya di Palu, pria yang memiliki lisensi rescue diver itu juga membantu dalam evakuasi AirAsia QZ8501 pada 2014 lalu. Dalam evakuasi tersebut ia menjadi salah satu penyelam yang banyak mengangkat jenazah.
ADVERTISEMENT
“Dia itu terlibat lama waktu kita AirAsia. Dia join. Dia salah satu orang yang cukup lama, itu hampir tiga minggu, dia salah satu orang yang paling banyak ngangkat jenazah malah,” kata Bayu.
Bayu tidak bisa memastikan penyebab dari meninggalnya bapak dua anak tersebut. Menurutnya kejadian yang menimpa Syachrul merupakan risiko dari penyelam.
Ia juga mengatakan, kejadian yang menimpa timnya itu tidak membuat surut semangat penyelam untuk melakukan evakuasi korban Lion Air JT-610. “Enggak (menyurutkan semangat penyelam). Di sana kan lebih banyak yang hilang, sudah risikonya,” kata Bayu.
Indonesian Dive Rescue Team telah berada di JICT 2 sejak Selasa (30/10). Mereka baru mulai menyelam pada Kamis (1/11). Syachrul ditugaskan untuk fokus mengevakuasi jenazah.
ADVERTISEMENT