Takut Dibunuh, Nicolas Maduro Bimbang Hadiri Sidang Umum PBB

19 September 2018 10:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (Foto: Miraflores Palace/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (Foto: Miraflores Palace/Handout via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengaku masih pikir-pikir untuk menghadiri Sidang Umum PBB di kota New York, Amerika Serikat. Pasalnya, dia mengkhawatirkan keselamatan dirinya yang selalu diincar musuh politiknya.
ADVERTISEMENT
"Kau tahu, mereka mengincar untuk membunuh saya. Saya ingin pergi ke New York tapi saya harus memperhatikan keamanan diri," kata Maduro pada konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/9).
Sejak 2015, Maduro tidak pernah menghadiri Sidang Umum PBB. Menurut jadwal, Sidang Umum PBB ke-73 akan dimulai Selasa pekan depan di New York.
Maduro tidak menyebutkan siapa yang mengincar nyawanya. Namun sebelumnya dia mengatakan para mantan tentara Venezuela berkonspirasi dengan Amerika Serikat untuk menggulingkan pemerintahannya.
Pada Agustus lalu, upaya pembunuhan Maduro terjadi ketika dia tengah berpidato di Caracas. Ketika itu dua buah drone meledak, melukai tujuh orang.
Maduro mengatakan ketika itu, nyawanya terancam. Hasil penyelidikan memicu penangkapan terhadap beberapa perwira.
ADVERTISEMENT
Pada 8 September lalu, New York Times melaporkan bahwa pejabat AS bertemu dengan pejabat militer Venezuela yang memberontak. Menanggapi laporan tersebut, Maduro menuding Presiden Donald Trump mencoba menggulingkan kepemimpinannya.
Di bawah kepemimpinan Maduro, ekonomi Venezuela ambruk ke titik terendah. Inflasi tahunan mencai 200 ribu persen, menjadikan harga sembako melambung luar biasa tinggi.
Namun di tengah kelaparan dan kemiskinan yang mendera, Maduro dikecam karena makan steak mewah di restoran milik chef selebriti Salt Bae di Istanbul, Turki.