news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Thailand Batal Deportasi Wanita Pencari Suaka Asal Saudi

7 Januari 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahaf Mohammed al-Qunun, seorang wanita Saudi yang mengaku melarikan diri dari negara dan keluarganya. (Foto: @rahaf84427714/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Rahaf Mohammed al-Qunun, seorang wanita Saudi yang mengaku melarikan diri dari negara dan keluarganya. (Foto: @rahaf84427714/via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Badan imigrasi Thailand menyatakan tidak akan mendeportasi wanita Arab Saudi yang memohon suaka. Pembatalan deportasi karena nyawa wanita itu dianggap terancam jika pulang ke keluarganya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Rahaf Mohammed al-Qunun, 18, mengunci diri di hotel Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, karena menolak dideportasi. Sebelumnya dia akan terbang ke Australia namun perjalanannya terhenti ketika transit di Thailand Sabtu lalu.
Qunun dianggap tidak memiliki dokumen yang diperlukan, seperti tiket pulang. Melalui Twitter, dia mengadukan permasalahannya, meminta bantuan lembaga HAM dan UNHCR. Rencananya Qunun akan dideportasi ke Kuwait tempat keluarganya berada.
"Jika dia tidak ingin pergi, kami tidak akan memaksanya," kata kepala imigrasi Thailand Surachate Hakparn mengabarkan soal pembatalan deportasi Qunun, Senin (7/1).
Rahaf Mohammed al-Qunun, seorang wanita Saudi yang mengaku melarikan diri dari negara dan keluarganya. (Foto: @rahaf84427714/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Rahaf Mohammed al-Qunun, seorang wanita Saudi yang mengaku melarikan diri dari negara dan keluarganya. (Foto: @rahaf84427714/via REUTERS)
Qunun melarikan diri dari keluarganya di tengah liburan mereka di Kuwait. Kepada Reuters, dia mengaku nekat kabur karena tidak tahan dengan siksaan fisik dan mental yang dialaminya. Jika pulang, dia takut dibunuh.
ADVERTISEMENT
"Saudara dan keluarga saya dan kedutaan Saudi akan menunggu saya di Kuwain. Mereka akan membunuh saya, hidup saya dalam bahaya," kata Qunun.
"Mereka memenjarakan saya di dalam rumah selama berbulan-bulan. Mereka mengancam membunuh saya dan melarang saya melanjutkan pendidikan," lanjut dia.
Menurut laporan Washington Post, ayah Qunun adalah seorang pejabat pemerintahan Saudi. Imigrasi Thailand akan berkonsultasi dengan UNHCR untuk menentuk nasib Qunun.
"Jika mendeportasinya bisa menyebabkan kematiannya, kami jelas tidak akan melakukan itu," kata Surachate.