Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Theresa May akhirnya menyatakan mundur sebagai perdana menteri Inggris. Keputusannya ini diambil setelah mekanisme Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit tidak juga disepakati parlemen.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya, Jumat (24/5), May menyatakan akan benar-benar berhenti memimpin Inggris pada 7 Juni mendatang. Otomatis, May tidak akan lagi jadi pemimpin Partai Konservatif.
"Saya akan mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif dan Serikat pada Jumat, 7 Juni, agar penggantinya bisa dipilih," kata May, berbicara di depan 10 Downing Street, seperti dikutip Reuters.
May sendiri adalah pendukung Inggris tetap berada di Uni Eropa pada referendum 2016. Dia menjadi perdana menteri di tengah perdebatan soal bagaimana Inggris akan keluar dari Uni Eropa.
Semenjak itu, parlemen di London menghadapi perpecahan soal hubungan Inggris dengan Eropa pasca Brexit. Sementara Eropa telah menutup pintu negosiasi sepenuhnya jika Brexit rampung pada November mendatang.
Dalam pidato pengunduran dirinya yang emosional, May mengaku menyesal tidak mampu menyelesaikan isu Brexit.
ADVERTISEMENT
"Ini masih dan akan terus menjadi penyesalan terbesar bagi saya, bahwa saya tidak bisa menyelesaikan Brexit," kata May dengan suara bergetar.