Tips Memakai Jasa Tukang untuk Membangun Rumah

20 Februari 2017 15:28 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pembangunan rumah. (Foto: Pixabay)
Anda pasti tak ingin keluar banyak uang untuk membangun rumah, dengan hasil tak sepadan. Entah setelah selesai dibangun, rumah ternyata gampang bocor, atau pintu dan jendela susah ditutup, atau masalah-masalah lain.
ADVERTISEMENT
Intinya: rumah impian anda jadi jelek --mungkin karena pemilihan materi bangunan yang buruk, atau pengerjaan yang asal-asalan.
Griffith Tobing, konsultan arsitektur di Bossa Design, perusahaan jasa konsultasi arsitektur, berbagi tips tentang apa saja yang mesti anda cermati dalam membangun rumah idaman.
1. Perhatikan rekam jejak tukang atau kontraktor
Ini sangat penting untuk keberhasilan pembangunan. Jangan lupa tanyakan kepada kontraktor atau tukang bangunan yang anda sewa: pernah mengerjakan apa saja sebelum ini?
“Datangi rumah yang pernah ia bangun. Kalau perlu, tanya pemilik rumah bagaimana hasil kerja tukang itu,” kata Griffith.
2. Ketahui apa yang ingin dikerjakan
Anda perlu tahu rincian apa saja yang ingin anda bangun atau renovasi, dan besaran pekerjaan yang akan dibebankan kepada tukang bangunan atau kontraktor.
ADVERTISEMENT
Jika lingkup pekerjaan sedikit, anda bisa menyewa jasa tukang bangunan harian (dengan sistem pembayaran per hari. Namun jika pekerjaan banyak, anda disarankan untuk menyewa jasa tukang bangunan borongan.
Bila anda menyewa jasa tukang bangunan harian tapi pengeluaran anda malah jadi membengkak bukannya menghemat, itu artinya lingkup pekerjaan terlalu besar dan anda mestinya memakai tukang bangunan borongan.
3. Buat kontrak tertulis
Kontrak (Foto: Pixabay/Andibreit)
Ini juga penting, dan amat diperlukan agar kontraktor bertanggung jawab atas pekerjaannya. Ini pun untuk berjaga-jaga jika nantinya ada masalah pada pembangunan, mulai rumah gampang rusak hingga roboh.
Dalam kontrak tersebut, harus dituliskan detail apa saja yang akan dikerjakan kontraktor, berapa bayaran mereka, waktu pengerjaan, dan bahan-bahan yang digunakan.
Jangan lupa, minta fotokopi KTP mandor atau kepala tukang.
ADVERTISEMENT
4. Gunakan jasa konsultan arsitektur
Arsitek sedang menggambar. (Foto: Pixabay/Andreas)
Pengawasan arsitek sangat penting untuk kelancaran pekerjaan tukang. Sementara orang Indonesia masih jarang menggunakan jasa konsultan arsitektur untuk membangun rumahnya.
Alasannya, jasa arsitek mahal dan “toh” hanya membantu merancang bentuk rumah.
Padahal, arsitek juga membantu menghitung biaya yang harus dikeluarkan, memilih bahan sesuai kebutuhan --sehingga anda dapat terhindar dari penipuan material yang digunakan tukang, sampai mengawasi pekerjaan tukang agar lebih efektif dan efisien.
Dengan kata lain, keberadaan arsitek justru bisa memperkecil pengeluaran. Anda pun bisa memilih jasa arsitek yang sesuai dengan anggaran.
“Jika tidak cukup uang untuk memakai jasa arsitek profesional, anda bisa menyewa mahasiswa arsitektur. Mereka bisa dan banyak yang pintar,” ujar Griffith.
Pembangunan rumah. (Foto: Flickr/Bryan)
Poin kedua dari penjelasan Griffith menyangkut tukang bangunan harian atau borongan, kerap menjadi titik lemah mereka yang hendak membangun rumah.
ADVERTISEMENT
Tukang bangunan harian dan borongan ini dua tipe yang berbeda. Untuk harian, pembayaran upah pekerja dihitung per hari. Misalnya standar bayaran di Jakarta dan sekitarnya Rp 150 ribu per hari per tukang.
Standar upah harian juga tergantung luas bangunan yang dikerjakan dan desain yang dibuat. Jika desain lebih rumit, harga akan lebih mahal.
Untuk borongan, upah dibayar keseluruhan sampai pekerjaan selesai. Misal jika tukang diminta untuk membuat garasi dengan upah disepakati Rp 1 juta, tak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan garasi itu, upah tetap akan sama.
Selengkapnya:
Tukang bangunan. (Foto: Pixabay)
Pada beberapa kasus, dibanding upah harian, upah borongan cenderung lebih cepat pada pengerjaan, namun kualitas pekerjaan kadang kurang bagus.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Solihin, seorang tukang bangunan yang sedang mengerjakan proyek renovasi rumah di Bekasi, kualitas pekerjaan tak ditentukan oleh sistem pembayaran.
“Kalau pekerjaan tukang itu rapi, walaupun borongan juga tetap rapi,” kata Solihin.
Ia juga tak setuju dengan pendapat bahwa tukang bangunan yang dibayar harian cenderung lambat bekerja. Menurutnya, kadang tukang bangunan meninggalkan pekerjaan untuk besok bukan agar mendapat bayaran lebih, tetapi memang tidak bisa dilanjutkan hari itu.
“Misalnya masang bata sudah tinggi, walaupun waktu kerja masih ada, kita tidak bisa meneruskan karena harus menunggu kering supaya konstruksi tidak roboh,” ujar Solihin.
Ucapan Solihin itu dibenarkan Griffith. Menurutnya, pengguna jasa kontraktor atau tukang bangunan harus tahu betul lingkup pekerjaan yang dibebankan kepada tukang.
ADVERTISEMENT
Kunci lainnya ialah pada pengawasan. Di sinilah peran penting arsitek --bahkan untuk rumah sederhana, agar ia bisa mengawasi betul pekerjaan tukang bangunan sehingga hasil akhir bangunan memuaskan seperti yang anda harapkan.
Anda punya pengalaman dalam membangun rumah? Mari berbagi cerita di kumparan.
Rumah Idaman (ilustrasi) (Foto: Pixabay)