Trump: Biarkan Kurdi Minta Bantuan Napoleon Bonaparte

Presiden Donald Trump Pagar perbatasan Amerika Serikat-Meksiko Foto: Nicholas Kamm/AFP

Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta agar pasukan Kurdi meminta bantuan dan perlindungan dari Kaisar Prancis abad 19, Napoleon Bonaparte.

Tentara Kurdi merupakan eks sekutu AS untuk membasmi kelompok teroris ISIS di Suriah. Namun, setelah ISIS kalah, AS berpaling dari Kurdi dan menarik hampir seribu pasukannya dari perbatasan Turki dan Suriah.

Penarikan tentara dimanfaatkan oleh Turki, yang notabene musuh bebuyutan Kurdi. Turki pun langsung menggempur habis-habisan pasukan Kurdi.

Melihat pasukan Kurdi semakin terpojok, Trump malah menyindir Kurdi untuk segera meminta bantuan kepada Napoleon.

Suasana perbatasan Turki-Suriah yang dikepung oleh asap akibat pertempuran Turki dan Suriah. Foto: Reuters

"Setiap pihak yang mau membantu Suriah melindungi Kurdi itu baik bagi saya, entah itu Rusia, China atau Napoleon Bonaparte sekalipun. Saya harap mereka bisa melakukan tindakan luar biasa, kami jaraknya 7.000 mil jauhnya," sebut Trump seperti dikutip dari AFP, Selasa (15/10).

Di samping itu, Trump juga meminta Presiden Suriah Bashar Al-Assad untuk melindungi seluruh wilayah negaranya yang sedang digempur Turki.

"Biarkan Suriah dan Assad melindungi Kurdi dan bertempur melawan Turki. Saya sudah berbicara ke panglima kami, apa gunanya kami berperang demi melindungi Suriah dan Assad serta tanah musuh kami," tegas Trump.

Invasi militer Turki di Suriah yang terjadi hampir sepekan sudah menewaskan lebih dari 500 milisi Kurdi.

Selain menggempur Kurdi, yang dianggap pendukung gerakan terorisme dan separatisme, Turki menggelar invasi militer untuk membentuk zona aman di utara Suriah bagi jutaan pengungsi. Keberadaan milisi Kurdi dianggap sebagai ancaman.