Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Update Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda: 430 Meninggal dan 1.495 Luka
26 Desember 2018 15:21 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban bencana tsunami Selat Sunda . BNPB mencatat sebanyak 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka-luka, dan 159 orang hilang.
ADVERTISEMENT
Data tersebut merupakan data sementara yang didapatkan BNPB per pukul 13.00 WIB, Rabu (26/12). BNPB juga mengungkapkan data nama korban jiwa ada yang ganda sehingga jumlah korban meninggal dunia berubah.
"Ini nama-nama korban ada yang dobel, jadi kami masih korfimasi data. Namun, sampai dengan hari ini update data total 430 orang meninggal dunia, 1.495 luka-luka, dan 159 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (26/12).
Adapun jumlah pengungsi akibat tsunami Selat Sunda saat ini sebanyak 21.991 orang. Angka tersebut naik dari sebelumnya dari angka 16.082. Korban meninggal atau pun hilang dan mengungsi paling banyak masih berasal dari Kabupaten Pandeglang, Banten.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah data sementara. Tim masih di lapangan untuk evakuasi korban. Jadi kemungkinan data ini akan bertambah khususnya korban meninggal dunia," jelasnya.
Sutopo mengungkapkan dampak dari tsunami Selat Sunda tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan di beberapa daerah. Data sementara BNPB menunjukkan sebanyak 924 unit rumah mengalami kerusakan, 73 unit penginapan meliputi hotel dan villa, serta satu dermaga rusak.
Sutopo mengungkapkan saat ini timnya tengah fokus untuk melakukan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban. Dia juga memperkirakan jumlah korban masih akan terus bertambah. BNPB juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di area bibir pantai. Sejumlah bantuan logistik juga masih terus disalurkan ke sejumlah titik pengungsian di wilayah Banten dan Lampung.