Warga: Tukang Parkir yang Pukul Anggota TNI Kerap Resahkan Konsumen

12 Desember 2018 11:12 WIB
Kondisi terkini TKP pemukulan TNI oleh tukang parkir di Ciracas (Foto: Lutfan Dharmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini TKP pemukulan TNI oleh tukang parkir di Ciracas (Foto: Lutfan Dharmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Insiden pemukulan anggota TNI di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (10/12) membuka fakta baru. Menurut kesaksian pedagang di lokasi, tukang parkir di kawasan ini memang kerap membuat resah konsumen yang hendak membeli dagangan.
ADVERTISEMENT
"Kadang suka ngeresahin konsumen. Kalau parkir juga, kadang kalau dikasih seribu marah. Sampai pernah ada mahasiswa yang dipukulin di sini gara-gara keserempet doang," ujar salah satu pedagang di lokasi, Rabu (12/12).
Pedagang yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan, area parkir ini sering juga digunakan oleh beberapa pemuda untuk nongkrong. Kadang, sekali berkumpul bisa hingga 15 orang.
"15 Orang tukang parkir biasanya mah. Banyak biasanya, sekarang mah enggak ada, mana tuh lihat," ujarnya sambil menunjuk ke sekeliling.
Kondisi terkini TKP pemukulan TNI oleh tukang parkir di Ciracas (Foto: Lutfan Dharmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini TKP pemukulan TNI oleh tukang parkir di Ciracas (Foto: Lutfan Dharmawan/kumparan)
Tindakan meresahkan yang disebut oleh pedagang, salah satunya seperti perkataan yang tidak mengenakkan. Pedagang tersebut enggan menyebutkan kata-kata tidak mengenakkan tersebut, namun intinya mencaci maki konsumen.
"Kalau enggak bayar, ngomongnya udah caci maki lah, ngejago," imbuh salah satu pedagang lainnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan anggota TNI yang menjadi korban rupanya kerap datang ke lokasi untuk makan di warung soto. Anggota TNI tersebut sudah jadi langganan dan dikenal baik oleh para pedagang.
Kondisi terkini TKP pemukulan TNI oleh tukang parkir di Ciracas (Foto: Lutfan Dharmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini TKP pemukulan TNI oleh tukang parkir di Ciracas (Foto: Lutfan Dharmawan/kumparan)
"TNI itu sudah biasa ke sini makannya soto mulu. Bawa anaknya. Baik orangnya, cuma sering makan di sini. Anaknya itu laki-laki kelas 2 SD. Ini padahal tentaranya pakai baju dinas (saat kejadian) kalau pakai baju preman kan bisa salah paham, ini pakai baju dinas," imbuhnya.
Kasus pemukulan ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Hingga saat ini, terpantau masih ada sejumlah aparat yang menyambangi TKP.
Pemukulan ini pun diduga menjadi salah satu penyebab dibakarnya Polsek Ciracas pada Rabu (12/12) dini hari tadi. Pihak kepolisian tengah mencari otak dari tindakan anarkis pembakaran Polsek ini.
ADVERTISEMENT