Warga Yogyakarta Ramai-ramai Hapus Coretan 'Bunuh Sultan'

1 Mei 2018 21:15 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Warga yang berada di kawasan Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sempat bersitegang dengan massa aksi Hari Buruh yang menggelar aksinya di sekitar lokasi. Hal itu lantaran mereka melakukan vandalisme berisi tulisan provokatif terhadap Sri Sultan Hamengkubowono X.
ADVERTISEMENT
Tulisan yang menggunakan cat semprot itu ialah 'Bunuh Sultan'. Coretan-coretan itu tampak dituliskan di sejumlah tembok dan baliho.
Tulisan provokatif dari pendemo dihapus (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Ketua Sekber Keistimewaan Yogyakarta, Widihasto Wasana Putra, menyesalkan aksi tersebut. Widihasto bersama rekan-rekan pun merobek dan mengecat ulang untuk membersihkan tulisan-tulisan yang dianggap tidak beretika tersebut.
"Tulisan sangat provokatif dan tidak sesuai etika budaya masyarakat. Persekusi terhadap Ngarso Dalem. (Kamo) merobek salah satu tulisan itu di baliho komersil. Ini kami simpan sebagai bukti," kata Widihasto di lokasi, Selasa (1/5).
Ia menyebut bahwa pihaknya masih akan menyisir tulisan-tulisan yang diperkirakan masih belum ditemukan. Sejauh ini pihaknya pun telah menghapus dua sampai tiga tulisan.
"Saya aktivis 98, tapi tidak membuat tulisan seperti ini. Kami menggunakan kata-kata yang mengedepankan etika moral," ujar dia.
ADVERTISEMENT
"(Saya) menyayangkan. Silakan demonstrasi, tapi jangan mengusik masyarakat Yogyakarta. (Tulisan ini) bisa dianggap menghina sultan," pungkasnya.
Sebelumnya, Diko Mandala (21), mahasiswa asal Madiun, menjelaskan bahwa warga juga sempat terpancing tulisan provokatif tersebut. Warga disebut sempat bentrok dengan massa aksi.
"Mungkin karena terpancing tulisan tadi warga jadi terprovokasi ditambah ada warga yang kena. Tadi dari arah selatan ada warga dan dari Papringan juga ada warga. Karena dikejar, sempat ada yang kabur pendemonya, bahkan menyeberang jembatan di sebelah timur UIN," ujarnya saat ditemui di lokasi.