Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Usai penembakan di Selandia Baru , Pemerintah Indonesia meminta Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Christchurch, untuk waspada.
ADVERTISEMENT
Kota tersebut pada Jumat (15/3), dihantam insiden penembakan yang terjadi di dua masjid. Belum bisa dipastikan berapa korban jiwa dan luka akibat penembakan di Selandia Baru itu.
Terkait situasi di Selandia Baru, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanantha Nasir meminta WNI tetap awas pada keadaan sekitar.
“Pemerintah mengimbau agar WNI di Selandia Baru untuk tetap waspada dan berhati-hati,” tulis Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir dalam keterangannya, Jumat (15/3).
"Apabila menjumpai keadaan mendesak, WNI dapat segera menghubungi hotline KBRI Wellington di nomor +64211950980 dan +64 22 3812 065. Layanan tersebut dapat pula digunakan untuk keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut," sambung dia.
Terdapat 331 WNI di Christchurch, 134 di antaranya adalah mahasiswa. Pada saat kejadian penembakan, disebutkan terdapat 6 WNI, 3 di antaranya berhasil menyelamatkan diri sementara 3 lainnya masih belum dapat terkonfirmasi.
“Indonesia mengecam keras aksi penembakan di Mesjid Annur di Christchurch, Selandia Baru, yang terjadi pada hari Jumat, 15 Maret 2019, pukul 13:40 waktu setempat,” ujar Arrmanatha.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban,” sambungnya lagi.
Hingga kini, pihak kepolisian setempat masih menyelidiki pelaku maupun motif penembakan di Selandia Baru tersebut. KBRI di Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) setempat.