3 Risiko Potong Per untuk Bikin Mobil Ceper

18 Oktober 2019 10:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
OIIlustrasi suspensi mobil. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
OIIlustrasi suspensi mobil. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Memiliki tampilan mobil yang ceper (Ground Clearance rendah), dipercaya sebagian orang dapat membuat tampilan mobilnya menjadi lebih menarik. Untuk membuat tampilan mobil menjadi ceper, tentu saja diperlukan adanya modifikasi pada bagian suspensi.
ADVERTISEMENT
Melakukan modifikasi pada bagian suspensi pun terbilang beragam caranya, mulai dari yang aman seperti mengganti suspensi bawaan dengan suspensi aftermarket, hingga yang berbahaya seperti memotong ulir pada per.
Khusus untuk memotong per, tentu sangatlah tidak direkomendasikan. Menurut Kepala mekanik tim balap Pertamax Turbo GRT sekaligus pemilik bengkel Engine Block Autoworks, Hadi Taruna, menjelaskan memotong ulir per dengan tujuan modifikasi tentu memiliki resiko yang sangat tinggi.
“Memotong ulir per, mau itu 1 atau 2 ulir apapun alasannya itu sudah tidak benar lah. Karena sudah mengubah fungsi dan kemampuan dari per itu,” jelas pria yang akrab disapa Hatar tersebut.
Lanjut Hatar memaparkan, ada 3 dampak dan bahaya yang dapat ditimbulkan dari memotong per, yaitu memperpendek usia shockbreaker, per menjadi melejit, hingga per patah.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang paling utama akan terdampak, tentu adalah shockbreaker. Ya, per yang telah dipotong, tentu saja akan membuat ketinggiannya menjadi tidak sama lagi dengan shockbreaker-nya.
Dengan dipotongnya per tersebut, juga akan membuat beban shockbreaker dalam menahan bobot mobil menjadi bertambah. Akibatnya, tentu saja shockbreaker akan menjadi cepat rusak karena harus bekerja keras.
Ilustrasi Shockbreaker Aftermarket Foto: dok. eibach
“Misal gini, ulir per yang tadinya 10 terus dipotong jadi 8. Otomatis kemampuan dia menahan bobot mobil juga jadi beda. Nah ketika dipakai terus menerus dengan kondisi begitu, si shockbreaker jadi seolah bekerja sendiri nahan beban,” ujar Hatar.
Bahkan, tidak jarang juga ada beberapa orang yang sampai nekat mengorbankan shockbreaker tersebut dengan memotong bagian as-nya. Tujuannya, agar per potong tersebut tidak menggantung dan dapat digunakkan.
ADVERTISEMENT
“Yang bahaya lagi, kadang ada yang as shock nya juga dipotong supaya si per tidak menggantung. Ini jelas sudah bahaya sekali, karena mengorbankan per dan shockbreaker,” tambah Hatar.
Ilustrasi Suspensi Mobil Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Bahaya dan dampak lain yang dapat ditimbulkan dari memotong per adalah berpotensi membuat per menjadi melejit.
“Kalau dipotong itu kan pasti nanti si damper-nya jadi beda, antara ujung atas sama bawahnya. Akibatnya jadi tidak pas dan tidak terkunci, nah saat dipakai jalan lalu menghantam lobang, itu dia bisa melejit keluar dari damper,” beber Hatar.
Melejitnya per tersebut menurut Hatar sangat berbahaya, apalagi bila melejitnya tersebut saat dalam kondisi mobil kecepatan tinggi. Pasalnya, dapat berpotensi membuat mobil menjadi oleng dan sulit dikendalikan.
ADVERTISEMENT
Bahaya dan dampak yang terburuk tentu adalah per berpotensi menjadi patah. Patahnya per tersebut menurut Hatar tidak lepas dari proses pemotongan per tersebut yang dilakukan dengan cara dibakar.
Ilustrasi Suspensi Mobil Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Dengan per yang dibakar tersebut, tentunya akan membuat per menjadi mati atau kaku dan menyebabkan patah.
“Biasanya per kan dibakar tuh supaya bisa ditekuk, nah dengan sering dibakar itu dia jadi mudah patah, karena dalam per nya sudah mati atau kopong,” ungkap Hatar.
Bahkan dalam kondisi terburuknya, apabila per tersebut patah saat kondisi mobil kecepatan tinggi, bukan tidak mungkin akan menyebabkan mobil menjadi oleng dan terbalik.
Terakhir Hatar mengimbau, agar menghindari memodifikasi per dengan cara dipotong. Menurutnya, cara terbaik apabila ingin memiliki ground clearance mobil yang rendah, adalah dengan membeli sportkit atau coilover.
ADVERTISEMENT
“Kalau mau aman, ya jelas lebih baik beli sportkit atau sekalian coilover. Belinya juga merek yang jelas ya, seperti Eibach, Koni, H&R. Sekarang sih sportkit atau coilover begitu sudah tidak semahal dahulu ya, pilihan mereknya juga sudah beragam,” pungkas Hatar.