Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Air conditioner (AC ) mobil punya peranan penting dalam meningkatkan kenyamanan saat perjalanan jauh ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Tapi beda cerita kalau kondisinya rusak atau jarang dilakukan perawatan, bisa-bisa ketika dipakai mudik, yang terasa hanya hembusan anginnya dan tidak dingin. Kalau sudah begini tentunya satu-satunya alternatif mendongkrak kenyamanan adalah menikmati AC alam.
Nah sebelum mudik, ada baiknya cek dulu kondisi komponen AC mobil, paling mudah dan ekonomis sebenarnya hanya ganti filter kabin. Namun ada beberapa langkah ringan lain yang bisa Anda lakukan, berikut tipsnya.
1. Ganti filter kabin
Sesuai penjelasan di awal, pembersihan atau ganti filter kabin jadi cara yang paling gampang dikerjakan. Sekalipun mobil tidak dilengkapi komponen ini, ada baiknya pasang filter kabin biar kotoran bisa disaring sehingga kesejukan AC mobil terjaga.
“Nah itu, padahal bersihin filter kabin itu sama saja seperti bersihin filter udara mesin. Semprot aja pakai angin atau pakai kuas, sudah bersih deh yang penting rutin dibersihin AC dingin,” ungkap Hendra, penggawa Djamin AC, spesialis bengkel AC di Ciledug, Tangerang kepada kumparan, Sabtu (25/5).
ADVERTISEMENT
Apabila menghendaki penggantian filter kabin, justru lebih baik. Di pasaran, komponen ini dijual mulai dari Rp 70 ribuan tergantung jenis mobilnya.
2. Ganti filter silika pada kondensor
Tak kalah penting menurut Hendra adalah penggantian filter silika pada kondensor. Memang untuk yang satu ini perlu pemeriksaan yang lebih mendalam lagi.
Filter silika yang punya bentuk tabung silinder, berfungsi sebagai penyerap uap air dari filter yang terletak pada receiver dryer. Komponen ini akan mencegah terjadinya pembekuan freon yang bisa menyumbat sirkulasinya. Apabila sirkulasinya terganggu, maka AC tidak lagi dingin.
Komponen yang satu ini juga terbilang terjangkau banderolnya, tidak sampai Rp 100.000 harganya.
3. Atur suhu maksimal di tingkat menengah
Kemudian dari sisi penggunaan, Hendra merekomendasikan untuk mengatur AC pada kondisi yang diperlukan saja. Artinya hindari menyetel suhu paling rendah dan blower pada tingkat tinggi.
ADVERTISEMENT
Apabila perilaku tersebut selalu dilakukan, bukan tidak mungkin kerjanya jadi lebih berat dan umur komponen AC tidak panjang.
“AC dingin mah, fan-nya satu aja cukup, kan hembusan angin doang. Kalau suhu juga tingkat satu sebenarnya sudah dingin, maksimal suhunya diputar atau dipencet setengah dari paling pol itu cukup,” timpalnya.
4. Keluarkan udara panasnya dulu
Selanjutnya, apabila parkir di rest area di bawah terik matahari, setelah mobil ditinggal lama, jangan langsung aktifkan AC. Sebaiknya buang udara panasnya dulu biar kerja AC tidak berat menurunkan suhu.
Caranya dengan putar blower biar ada sirkulasi, sambil buka jendela atau pintu agar udara panas cepat keluar. Setelah kondisinya mulai sejuk, baru tutup pintu dan jendela, kemudian aktifkan AC.
ADVERTISEMENT
5. Usahakan interior dalam keadaan bersih
Terakhir, usahakan interior selalu dalam keadaan bersih dari pasir, debu, dan partikel lainnya. Bukannya tanpa sebab, kotoran apalagi yang bentuknya kecil akan mudah terserap filter kabin. Apabila filter kabin sudah banyak menyaring kotoran, maka asupan udara akan sedikit dan mengakibatkan AC mobil tidak dingin.
“Ya kan kotoran di filter kabin banyak, bisa dari karpet, sepatu, makanan, makanya kalau sudah enggak dingin, yang pertama kali dicek pasti filter kabinnya,” tuntas Hendra.