Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Apa Kabar Motor Listrik Yamaha untuk Pasar Indonesia?
6 Februari 2019 18:23 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Era kendaraan listrik makin menggeliat karena hadirnya Honda PCX listrik beberapa waktu lalu. Meski hanya direntalkan ke korporasi, Astra Honda Motor (AHM) seolah mencuri start sebelum GESITS mengaspal.
ADVERTISEMENT
Lalu apakah langkah dari pabrikan sayap mengepak ini dilanjutkan rivalnya yang punya logo tiga garpu tala? Menjawab hal ini Presiden Director dan COO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Minoru Morimoto mengatakan, bukannya prinsipal di Jepang tidak ingin penetrasi pasar Tanah Air dengan motor setrum, pabrikan masih mempertimbangkan teknologi yang cocok buat Indonesia.
"Kami memang menuju ke sana (motor listrik), tapi kami harus menyesuaikan teknologinya. Yamaha sudah mulai dengan memperkenalkan E-Vino beberapa waktu lalu dan tim kami investigasi mendalam terkait pasar Indonesia khususnya di segmen motor listrik," ujar Morimoto beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pada saat pengenalan Yamaha E-Vino akhir tahun 2017 lalu, motor yang dikembangkan dari model skutik retro 50 cc Vino Molfe ini mengandalkan motor listrik dengan sokongan daya baterai lithium-ion 50 volt.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi baterai terisi penuh, motor bisa diajak berjelajah hingga jarak 30,1 km, namun dengan kecepatan konstan di angka 30 km per jam. Daya jelajahnya yang terbilang kecil itu disiasati pabrikan dengan menyematkan satu baterai lagi sebagai cadangan, apabila sewaktu-waktu baterai utama habis di tengah jalan.
Selain soal pengembangan yang masih disiapkan pabrikan, Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti memaparkan permasalahan lain berupa infrastruktur dan pengelolaan limbah baterai yang belum jelas di Indonesia.
"Yamaha sudah menguji motor listrik dan bahkan di global kami sudah menjualnya, khusus Indonesia kami menunggu infrastruktur, selain itu, harus diperhatikan buangan limbah baterai karena sangat beracun sekali, termasuk pengolahannya, pengadaan fast charging, hingga pemahaman pengguna bila banjir," kata Dyon menambahkan.
ADVERTISEMENT
Lalu kalau AHM sudah berani menawarkan PCX listrik , apakah ini pertanda Yamaha juga menyiapkan NMax listrik buat berkompetisi? Morimoto pun masih merahasiakannya.
"Saya tidak bisa jawab saat ini, seperti tadi, teknologi, motor listrik, control unit, dan baterai saat ini menjadi perhatian utama," tutup Morimoto.