Auto2000 Anggap Loyalitas Konsumen Lebih Penting dari Diskon

27 Maret 2018 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota di GIIAS Makassar 2017 (Foto: Dok. TAM)
zoom-in-whitePerbesar
Toyota di GIIAS Makassar 2017 (Foto: Dok. TAM)
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu berdasarkan sebuah studi di Amerika Serikat, Toyota dinyatakan sebagai brand kendaraan roda empat dengan konsumen yang paling loyal.
ADVERTISEMENT
Meskipun belum ada studi serupa untuk konsumen di Indonesia, nampaknya Toyota di Indonesia juga mewarisi semangat yang sama dalam hal menjaga loyalitas konsumen mereka. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan Manajer Operasional DKI 2 Auto2000 --diler Toyota terbesar di Indonesia-- Ardian Nur, yang menekankan pentingnya loyalitas konsumen dan bagaimana mereka berusaha menjaganya.
"Saya selalu mengingatkan ke (bagian) sales untuk menjadikan pelanggan itu loyal. Caranya misal saya bantu claim asuransi kalau amit-amit kecelakaan, saya bantu urus servis, saya ingetin perpanjang STNK untuk mobil konsumen bahkan yang bukan Toyota," jelas Ardian kepada para wartawan di sela-sela acara 'New Yaris Millenials Fest'.
Hal ini sendiri menurut Ardian tidak bisa dilepaskan dari fakta di lapangan kalau menjual mobil kepada pelanggan yang telah memiliki mobil sebelumnya lebih mudah ketimbang ke pembeli baru.
ADVERTISEMENT
"Kalau jual ke customer baru itu berapa kali pertemuan baru deal, belum lagi pendekatan-pendekatan, tetapi kalau customer kita udah loyal, udah deket, dari tadinya gak minat beli bisa jadi beli," sebut dia.
Fakta ini juga didukung data retention yang dipegang Auto2000 yang mengatakan mayoritas pembeli mobil baru adalah orang yang sebelumnya sudah memiliki mobil.
Jual beli mobil bekas (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jual beli mobil bekas (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
"90% orang beli mobil baru itu, orangnya itu-itu juga, yang tiga tahun sekali ganti mobil, atau dua tahun sekali nambah mobil. 10% itu mungkin yang tadinya dia beli mobil bekas, sekarang naik," jelas Ardian.
Oleh sebab itu dia kurang setuju dengan strategi diler yang mengutamakan diskon.
"Kalo menurut saya, diskon nomor sekianlah. Nomor satu itu pelayanan. Setelah itu hubungan antara sales dengan customer. Kalau hubungan dekat, customer itu tidak akan lari ke mana," tutup Ardian siang itu.
ADVERTISEMENT