Bahaya Air Laut yang Terkena Komponen Mobil

24 Desember 2018 19:16 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sapuan ombak tsunami yang melanda pesisir pantai barat Banten dan Lampung Selatan pada Selasa (22/12) malam menyisakan puing bangunan dan kendaraan bermotor yang ringsek.
ADVERTISEMENT
Ada baiknya setelah kondisi sekitar aman, segera evakuasi kendaraan bermotor Anda dengan bantuan layanan darurat sesuai pabrikan mobil atau layanan derek terdekat. Bukannya tanpa sebab, kendaraan yang tidak cepat dibersihkan dari air garam bisa menimbulkan kerusakan pada komponennya.
"Sifat garam itu korosif, jadi kalau kena bahan logam akan mudah teroksidasi atau berkarat, sedangkan mobil banyak terbuat dari bahan logam, seperti bodi atau spare part-nya, sehingga kalau sudah terpapar air laut ya siap-siap akan mudah teroksidasi," jelas Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan Nurrahman Adi Saputra kepada kumparanOTO, Senin (24/12).
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Masih dijelaskan Rahman, apabila tidak ditangani segera, bodi mobil khususnya akan terdapat bercak kuning akibat oksidasi air garam.
ADVERTISEMENT
"Dicuci sampai ke sela-sela spare part untuk menghilangkan kadar garamnya, kalau tidak siap-siap berkarat, dalam hitungan minggu sudah keluar bercak putih atau kuning di bodi mobil," tuturnya lebih lanjut.
Belum lagi area yang tidak terlihat seperti kolong sampai celah kecil yang sulit dijangkau. Tidak hanya itu, mesin yang juga menggunakan bahan logam pun jangan sampai luput dari perhatian.
Mobil terendam banjir di Bukit Duri (16/2) (Foto: Aprillio Akbar/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil terendam banjir di Bukit Duri (16/2) (Foto: Aprillio Akbar/Antara)
Menurutnya, kalau sudah kejadian seperti ini, pemilik tidak bisa membersihkannya sendiri, mau tidak mau harus dibawa ke bengkel untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
"Mesin sama saja harus dibilas air, namun setelah membersihkannya pastikan tidak ada air yang masuk ke ruang bakar, kalau handle mobil bekas banjir harus ke bengkel karena ada pembongkaran," katanya.
ADVERTISEMENT
Interior juga wajib dibersihkan
Kalau eksterior dan mesin sudah, maka jangan lupakan bagian interior. Karena bagian-bagian yang tertutupi kain, karet atau plastik trim punya rangka yang dibuat berbahan logam.
"Interior sebenarnya sama banyaknya yang terbuat dari logam, jadi tetap dicuci, mesti dilepas untuk memudahkan pembersihan, sama kain atau busa juga pasti akan lebih gampang hancur kalau kena air, apalagi kalau tidak cepat dikeringkan," tuturnya.
Dampak panjang apabila diabaikan
Ilustrasi bodi mobil yang berkarat (Foto: dok. Hot Cars)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bodi mobil yang berkarat (Foto: dok. Hot Cars)
Sepemaparan Rahman, mobil akibat rendaman air laut, khususnya setelah terhempas tsunami apabila diabaikan akan menimbulkan masalah jangka pendek. Dimulai dari bodi yang keropos karena karat sampai menyangkut aspek keselamatan karena spare part yang ikut teroksidasi.
"Engak lama, paling cepat tiga minggu sudah terlihat kerusakannya, yang jelas lama-kelamaan bodi akan keropos, dari faktor kenyamanan jelas tidak enak dipandang, kemudian berkaitan sama aspek safety, pada persambungan komponen akan timbul bunyi dan mudah lepas karena keropos berkarat juga," tutup Rahman.
ADVERTISEMENT