Bedah 4 Modus Berkendara Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line

20 September 2018 8:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media Test Drive Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Media Test Drive Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mercedes-Benz punya SUV entry level GLA 200 AMG Line. Model yang dikembangkan dari A-Class ini mengusung desain bodi yang kompak dengan sentuhan kosmetika khas AMG demi menyasar pasar anak muda.
ADVERTISEMENT
Untuk memanjakan pengemudinya, ada 4 pilihan modus berkendara yang dibalut dalam sistem Dynamic Select mliputi Eco, Comfort, Sport, dan Individual. Cara memilihnya pun mudah, cukup menekan tombol yang ada pada panel tengah yang bertuliskan Dynamic Select samping kiri tombol hazzard.
"Jadi masing-masing modus berkendara itu bisa berkendara rasa pengendaraannya mulai dari respons engine, transmisi, dan sensitivitas setirnya, kalau suspensi semua setting-nya sama," papar Product Manager and Market Intelligence PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Erik Handoko saat ditemui di Yogyakarta dalam gelaran Mercedes Benz Driving Experience GLA 200 AMG Line, Rabu (19/9).
Selain rasa pengendalian yang berbeda, tampilan multi information display (MID) juga berubah sesuai modus berkendara yang dipilih, namun sebatas pergantian simbolnya saja, E untuk Eco, C untuk Comfort, S untuk Sport dan I untuk Individul.
ADVERTISEMENT
Menariknya, pengemudi tidak harus mengganti modus berkendara saat posisi diam. Ketika sedang berjalan, pada waktu yang sama modus bekendara bisa diganti.
Tombol pengaturan Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Tombol pengaturan Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Eco
Pada saat berkendara dengan pilihan Eco, kami rasakan performanya selalu dipaksakan untuk berada pada putaran mesin bawah, tentu guna memaksimalkan konsumsi bahan bakar.
Putaran mesinnya selalu berkutat di angka 1.000 hingga 1.500 rpm. Bagi pecinta mobil yang penyabar ala Eco Driving Expert, modus berkendara ini cocok menjadi satu-satunya pilihan.
Comfort
Selanjutnya kami juga mencoba modus berkendara Comfort. Beda dari Eco, putaran mesin sedikit lebih naik berada di angka 1.500-an sampai 2.500 rpm.
Bedanya lagi sensitivitas setirnya sedikit lebih berat dari Eco, tidak terlalu enteng tidak pula terlalu berat, rasanya pas untuk pengendalian saat berkendara santai di medan jalan yang berkelok-kelok dan naik turun.
Media Test Drive Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Media Test Drive Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Sport
ADVERTISEMENT
Ada pula modus berkendara Sport yang kami sukai. Tenaganya lebih meledak alias responsif dari 2 modus berkendara sebelumnya. Putaran mesinnya berada di angka 2.500 hingga 3.200-an baru transmisi berpindah naik, sehingga tak jarang membuat kami terdorong menghentak ke sandaran jok saat mengnijak pedal gas agak dalam pada modus berkendara ini.
Bicara sensitivitas setir, rasanya tidak begitu berbeda dari pilihan Comfort.
Individual
Terakhir ada modus berkendara Individual yang dapat disesuaikan performa berkendaranya sesuai keinginan. Jadi bisa sensitivitas setirnya ringan tapi gasnya gahar atau pun sebaliknya. Pengaturannya dapat dipilih pada menu vehicle Setting atau saat memilih Individual ketika memencet tombol Dynamic Select.
Media Test Drive Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Media Test Drive Mercedes Benz GLA 200 AMG Line (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)