Cara Seru Menebarkan Virus Keselamatan Berkendara

12 Agustus 2018 7:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Safety simulator Toyota  (Foto: dok. TAM)
zoom-in-whitePerbesar
Safety simulator Toyota (Foto: dok. TAM)
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu penyedia kendaraan roda empat di Indonesia, PT Toyota-Astra Motor (TAM) punya tanggung jawab untuk turut serta dalam mengampanyekan keselamatan berkendara. Keseriusan akan hal ini mereka tunjukan dengan menghadirkan pula safety simulator di antara jajaran produk yang mereka hadirkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.
ADVERTISEMENT
"Sejak tahun lalu fitur safety ini mulai banyak diberikan di mobil menengah Toyota dari mulai jumlah airbag sampai VSC, dan lain-lain. Tapi itu produknya, sedangkan kalau liat kecelakaan di jalan itu hampir 80 persen itu penyebabnya orang, mungkin karena dia lelah atau karena faktor lainnya," terang PR Manager PT TAM Rouli Sijabat.
Berdasar dari fakta di atas PT TAM ingin meningkatkan kesadaran pengendara terhadap keberadaan fitur-fitur keselamatan yang mereka miliki lewat simulasi yang mereka kemas dalam bentuk permainan ini.
Dalam safety simulator ini, pengunjung akan berada di balik kemudi, seolah-olah sedang berada di dalam kabin dan mengemudikan Toyota Yaris terbaru. Nantinya akan ada beberapa skenario yang harus dijalankan yang melibatkan fitur keselamatan pada kendaraan. Misalnya saat menghadapi jalan menanjak yang macet, simulasi ini akan menunjukkan perbedaan antara mobil yang dapat tertahan sempurna dengan hill start assist (HSA) dengan yang 'melorot' akibat tidak ada fitur ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu menurut Rouli pengunjung juga bisa merasakan sendiri fitur-fitur seperti ABS dan VSC yang terhitung baru banyak diterapkan di mobil-mobil baru. Harapan besarnya hal semacam ini bisa membuat Toyota berkontribusi terhadap penurunan angka kecelakaan.
Apa yang ditampilkan TAM di booth ini merupakan bagian dari Toyota Safety Campaign yang berlangsung dari April hingga Oktober 2018. Kegiatan ini diharapkan mampu membangun kesadaran anak muda tentang pentingnya keselamatan berkendara.
Adapun, program ini telah berlangsung di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (UPN), Universitas Diponegoro Semarang (Undip), dan Universitas Katholik Parahyangan Bandung (Unpar).
"Kami ingin masuknya ke orang muda, ataupun yang berjiwa muda. Karena merekalah nantinya yang akan jadi pengguna lalu lintas di masa depan," sebut Rouli.
ADVERTISEMENT