Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2019 lalu, Mercedes-Benz Indonesia secara resmi meluncurkan E350 EQ Boost AMG Line. Diluncurkan dengan harga hampir Rp 1,5 miliar, E350 menjadi varian teratas dari jajaran E-Class.
ADVERTISEMENT
Sebagai sebuah sedan medium premium, E350 tentu diharapkan menawarkan sebuah kemewahan, kenyamanan dan performa yang sangat baik. Untuk mencari tahu hal tersebut, kumparan pun mendapatkan kesempatan untuk menjajal dan mengetes langsung E-Class rakitan lokal ini selama 4 hari.
Lalu, seperti apa hasilnya? Berikut kumparan sajikan hasil pengetesan tersebut.
Posisi Mengemudi
Ketika pertama kali duduk di balik kemudi mobil ini, hal yang pertama dirasakan tentu saja mobil ini terasa sangat besar sebagai sebuah sedan. Jika dibandingkan dengan C200 EQ Boost yang sebelumnya kumparan sempat tes, tentu E350 ini jauh lebih besar.
Secara dimensi, E350 memiliki panjang 4.923 mm, lebar 1.852, dan tinggi 1.460 mm. Memang untuk pertama kali membawa mobil ini, Anda perlu penyesuaian terlebih dahulu. Mengingat posisi kap mesin yang cukup panjang ke depan, serta bodi yang lebar memang akan merepotkan jarak pandang Anda ketika hendak berbelok atau putar balik.
ADVERTISEMENT
Secara visibilitas, terdapat beberapa area pandang yang terbatas seperti bagian depan dan pilar A. Terasa sangat sulit untuk mengetahui ujung dari kap mesin mobil ini, sehingga Anda harus memperkirakan jarak ujung depan tersebut.
Pilar A mobil ini juga terasa agak membatasi area pandang ketika hendak berbelok, terutama pada bagian kanan. Beruntungnya, mobil ini sudah dilengkapi oleh kamera depan, belakang dan 360 derajat yang terkadang cukup membantu Anda ketika bergerak di area yang cukup sempit.
Selanjutnya, untuk posisi duduk mobil ini sudah sangat baik, jok yang empuk dan nyaman, serta pengaturan secara elektronik yang sangat memudahkan. Serupa dengan jok, pengaturan setir pun dapat dengan mudah diatur secara elektrik, baik itu teleskopik ataupun tilt.
ADVERTISEMENT
Meski sudah sangat mudah untuk mengatur posisi jok dan setir, Saya masih merasakan posisi setir tersebut kurang begitu naik, meskipun telah diatur hingga posisi paling naik. Rendahnya setir tersebut, tak jarang membuat kaki pengemudi mentok ke setir.
Untuk keergonomisan mobil ini juga sangat baik, pengemudi dapat dengan mudah mengatur segala pengaturan pada mobil ini dengan sangat mudah. Mulai dari mengatur pendingin udara yang terletak di dasbor, pengaturan navigasi di layar hingga memilih mode berkendara di konsol tengah.
Pengemudi juga akan dimudahkan dalam mengatur segala informasi yang ada pada layar tengah. Terdapat 3 cara pengoperasian pengaturan, mulai dari trackpad di setir, touchpad di konsol tengah, hingga perintah suara LINGUATRONIC.
Kenyamanan Jok Belakang
ADVERTISEMENT
Ruang kaki di bagian belakang pun terasa begitu lapang, apalagi ketika tirai penutup panoramic roof dibuka, maka Anda akan merasakan kabin yang begitu lapang di bagian dalam. Jika Anda butuh privasi saat berada duduk di jok belakang mobil ini, maka Anda dapat menutup tirai panoramic sunroof dan tirai kaca belakang secara elektrik.
Sementara untuk tirai kaca samping belakang, masih harus ditutup secara manual. Kenyamanan duduk di bagian belakang mobil ini akan semakin bertambah, berkat hadirnya arm rest di bagian tengah, ambient light dengan 64 pilihan warna, serta speaker audio dari Burmester yang dapat memberikan kualitas audio yang begitu jernih dan jelas.
Performa
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz membekali E350 ini dengan mesin 4-silinder segaris berkubikasi 1.991 cc turbocharger. Di atas kertas, mobil ini memiliki tenaga hingga 299 dk pada 5.800 rpm dan torsi 400 Nm pada rentan 3.000 hingga 4.000 rpm.
Dengan catatan tenaganya tersebut, mobil ini memang terasa begitu bertenaga saat dikemudikan. Pada saat menggunakan mode berkendara ECO, mobil masih cukup mudah mencapai 100 km/jam, meski rpm hanya dibatasi sekitar 2.500-3.000 rpm saja.
Sementara jika dipindahkan ke mode sport atau sport plus, mobil yang nyaman dan anggun ini, mendadak seperti berubah karakter menjadi sebuah sedan yang sangat ganas. Terasa suara mesin yang menjadi sangar dan hentakan gas yang begitu bertenaga berpadu dengan perpindahan gigi yang sangat baik dari sistem transmisi otomatik 9G-Tronic nya.
Tak sulit untuk mobil ini mencapai 100 km/jam bila menggunakan mode sport atau sport plus. Di atas kertas, E350 mampu melaju dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 5,9 detik.
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz E350 ini juga telah dilengkapi oleh sistem EQ Boost yang dapat meregenerasi energi yang terbuang saat mobil melakukan pengereman. Dengan penggunaan EQ Boost ini diklaim dapat membuat konsumsi bahan bakar mobil ini menjadi lebih baik dan lebih ramah emisi.
Bicara konsumsi bahan bakar, Saya pun mencoba mengetes konsumsi bahan bakar mobil ini pada hari minggu dengan harapan kondisi lalu lintas yang tidak begitu ramai. Untuk mengetesnya tersebut, Saya melakukan perjalanan dari Bintaro menuju Sirkuit Sentul di Bogor Jawa Barat dengan jarak 56 km.
Melaju dengan mode berkendara ECO dan dengan kecepatan rata-rata 90-100 km/jam, saya mendapati E350 ini mampu meraih angka konsumsi bahan bakar 9,3 km/liter.
Handling dan Suspensi
ADVERTISEMENT
Jika sudah berbicara performa mesin, kurang lengkap rasanya jika tidak membahas handling dan kenyamanan suspensi mobil ini. Berbicara soal handling, mobil ini memiliki handling yang cukup baik.
Mobil terasa begitu mudah untuk dikendalikan ketika bermanuver di jalan tol. Saat dicoba menikung dengan kecepatan cukup tinggi, terasa mobil ini memiliki pengendalian yang sangat baik dan tidak liar. Mobil terasa cukup rigid dan minim body roll.
Selanjutnya, untuk suspensi mobil ini juga mampu bekerja sangat baik dalam memberikan kenyamanan. Hal tersebut akan tercermin ketika Anda duduk di belakang mobil ini. Terasa begitu nyaman dan empuk meskipun saat melaju di jalan yang bergelombang atau tidak rata.
Fungsionalitas Fitur
Sebagai varian teratas dari jajaran E-Class, sudah sewajarnya E350 ini memiliki ragam fitur yang melimpah. Dan ragam fitur yang melimpah tersebut juga sangat bermanfaat dan dibutuhkan saat sedang menyetir mobil ini.
ADVERTISEMENT
Contohnya saja, fitur Active Parking Assist with Parktronic dan kamera parkir 360 derajat. Kedua fitur tersebut terasa sangat membantu pengemudi ketika hendak melakukan parkir di ruang parkir yang sempit. Kamera parkir 360 derajat juga sangat membantu pengemudi ketika pengemudi hendak memarkirkan mobilnya secara manual tanpa bantuan Active Parking Assist.
Sementara untuk fitur lainnya, seperti Blind Spot Assist, Active Lane Keeping Assist, Active Brake Assist, dan Cruise Control. Seluruh fitur tersebut tentu sangat terasa membantu pengemudi untuk menghindari senggolan atau benturan dengan objek lainnya.
Kesimpulan
Terlahir sebagai sebuah sedan medium premium dari Eropa, Mercedes-Benz E350 memiliki segala kemewahan baik dari sisi eksterior dan interiornya. Duduk di balik kemudi mobil ini memang cukup nyaman, namun bukan yang ternyaman.
Yang ternyaman, tentu saja duduk sebagai penumpang di baris keduanya. Kabin yang lapang, jok yang empuk, serta peredaman suspensi yang sangat baik membuat duduk di jok belakang E350 ini terasa sangat nyaman.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam varian teratas yaitu AMG Line, E350 ini tentu memiliki tenaga yang lebih besar dan performa yang sangat baik. Ketika menggunakan mode sport atau sport plus, terasa mobil ini mampu melesat dengan sangat mudah.
Dengan harga hampir Rp 1,5 miliar, mobil ini sangat layak untuk Anda kemudikan sendiri atau dinikmati dari jok belakangnya. Duduk di balik kemudi atau di jok belakang mobil ini, terasa sama-sama nyaman.
Hanya saja, bagi Anda yang baru pertama kali menyetir mobil ini, maka akan membutuhkan penyesuaian untuk mengenali dimensi mobil ini yang terasa begitu lebarnya. Beberapa area blind spot dari mobil ini, akan menuntut Anda untuk berhati-hati ketika berada di samping trotoar jalan.