Mercedes-Benz C200 EQ Boost: Benarkah Lebih Irit dan Bertenaga?

21 April 2019 22:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Mercedes-Benz Indonesia secara resmi memperkenalkan C-Class facelift yang merupakan rakitan lokal dari pabrik mereka di Wanaherang, Bogor pada akhir 2018. Saat itu, hadir dua varian C-Class facelift, yaitu C200 EQ Boost Avantgarde dan C300 AMG Line.
ADVERTISEMENT
Setelah eksis selama 4 bulan di pasar, kumparan belum lama ini mendapat kesempatan untuk merasakan langsung salah satu varian C-Class facelift, C200 EQ Boost Avantgarde.
Lalu, seperti apa rasa berkendara dari C200 EQ Boost Avantgarde rakitan lokal ini selama 4 hari?
Posisi Mengemudi
Ketika Anda membeli sebuah sedan premium, tentunya pasti Anda berharap pada kemewahan dan kenyamanan dari mobil tersebut. Maka sudah tentu urusan posisi mengemudi adalah hal yang utama.
Mobil ini memiliki posisi mengemudi yang terbilang sangat baik. Mulai dari kursi yang dapat diatur secara elektrik, meliputi sandaran kepala, sudut kemiringan sandaran punggung, tinggi rendah jok, hingga sandaran paha.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Untuk pengaturan setirnya sendiri dapat dilakukan secara teleskopik dan juga tilt dan dioperasikan dengan cara elektrik. Bahan lapisan jok mobil ini juga sangat baik dan nyaman.
ADVERTISEMENT
Meskipun mobil ini tidak dilengkapi oleh sandaran tangan, namun laci penyimpanan tertutup di bagian konsol tengah dapat Anda fungsikan juga sebagai pengganti sandaran tangan tersebut.
Pada bagian konsol tengah juga terdapat beragam pengaturan fitur, termasuk salah satunya Dynamic Select yang merupakan program mengemudi dengan lima mode yaitu, ECO, Comfort, Sport, Sport Plus, dan Individual. Fitur ini pun terbilang cukup mudah untuk dijangkau oleh pengemudi.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Soal ergonomis, mobil ini terbilang sangat baik. Anda dapat menjangkau pengaturan AC dengan sangat mudah di bagian dasbor, sedangkan untuk pengaturan sistem infotainment dapat dilakukan melalui pengaturan di setir yang telah dilengkapi oleh trackpad. Serta dapat juga dioperasikan menggunakan touchpad di bagian konsol tengah serta tentunya yang menarik yaitu dapat melalui kontrol suara LINGUATRONIC.
ADVERTISEMENT
Selain terdapat pengaturan infotainment di bagian stir, terdapat juga fitur cruise control serta pengaturan sistem informasi di layar instrumen digital yang dapat dioperasikan menggunakan trackpad. Pengemudi dapat melihat informasi dan mengatur segala hal dengan sistem pengaturan di bagian stir mobil ini.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Tak lengkap rasanya jika membahas posisi mengemudi namun, tidak membahas pandangan dari mobil ini. Selain posisi mengemudinya yang sangat baik, mobil ini juga memiliki pandangan mengemudi yang sangat baik.
Jangkauan pandangan ke arah depan yang jelas dan luas, serta posisi pilar A yang tidak mengganggu. Meskipun mobil ini memiliki dimensi kap mesin yang cukup panjang, namun begitu Anda berada di baik setir mobil ini, maka Anda akan merasakan bahwa mobil ini seperti tidak memiliki dimensi kap mesin yang panjang.
ADVERTISEMENT
Performa
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Mobil ini dibekali mesin berkapasitas 1.500 cc yang telah ditunjang oleh turbocharger. Mesin tersebut menghasilkan tenaga 184 dk dengan torsi puncaknya mencapai 280 Nm.
Tenaga tersebut selanjutnya dikombinasikan dengan sistem transmisi 9G-Tronic sehingga mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 7,7 detik dengan kecepatan maksimum 239 km/jam.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Untuk meringankan kinerja mesin, Mercedes-Benz turut membekali mobil ini dengan teknologi EQ Boost berkapasitas 48 volt. Pabrikan mengklaim, hadirnya solusi EQ Boost ini membuat konsumsi bahan bakar lebih irit dan tenaga meningkat 14 dk.
Untuk penggunaan harian dalam kota, tenaga mobil ini terbilang lebih dari cukup. Sementara saat digunakan di jalan bebas hambatan yang cukup sepi, pilihan mode berkendara Sport berhasil membuat mobil ini menjadi lebih bertenaga dan responsif.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pada saat menggunakan mode sport dan melaju di kecepatan tinggi, kami tidak mendapatkan sensasi yang lebih dari mobil ini layaknya mode sport pada BMW Seri 3. Suara knalpot yang dihasilkan mobil ini pun tidak jauh berbeda dengan suara mesin berkapasitas 1.5 liter lainnya seperti mobil di kelas Low MPV.
Memang, hal tersebut terbilang wajar, mengingat mobil merupakan sebuah mobil mewah yang menawarkan kenyamanan dan bukan merupakan mobil sport.
Handling
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Sebagai sebuah mobil sedan produksi Mercedes-Benz mobil ini memiliki suspensi yang cenderung biasa saja. Cukup nyaman saat melalui jalanan yang rata, namun terasa keras saat melalui jalanan bergelombang, terutama di posisi jok belakang.
Meski memiliki ukuran yang cukup panjang dan besar, mobil ini terbilang lincah dan mudah dikendalikan saat meliuk di kemacetan Jakarta. Sayangnya, saat digunakan di kecepatan cukup tinggi dengan diisi 1-2 orang, mobil ini terasa begitu limbung dan kurang rigid, terutama pada saat menikung.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Body roll dari mobil ini dapat berkurang ketika mobil diisi oleh 3-4 orang. Terasa, mobil menjadi tidak begitu limbung dan lebih rigid saat digunakan menikung di kecepatan cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Konsumsi Bahan Bakar
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Penggunaan mesin berkapasitas 1.5 liter yang ditunjang oleh turbocharger terbilang sukses membuat mobil ini menjadi irit bahan bakar namun juga tetap bertenaga. Apalagi, dengan ditunjang oleh kehadiran teknologi EQ Boost yang mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar mobil ini.
Saat digunakan di kemacetan dalam kota Jakarta, mobil ini mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar rata-rata sekitar 13,3 km/liter. Tentu, catatan tersebut terbilang sangat baik untuk sebuah mobil sedan premium.
Kekedapan
Sebagai sebuah sedan premium, memang sudah selayaknya mobil ini memiliki peredam yang sangat baik. Saat berada di dalam kabin mobil ini, hampir tidak terasa suara dari mesin mobil ini dan hanya akan terasa saat mobil digeber dengan mode sport.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Tidak hanya suara mesin yang dapat diredam dengan baik, suara dari luar mobil juga dapat diredam dengan cukup baik oleh mobil ini.
ADVERTISEMENT
Akomodasi dan Kenyamanan Interior
Mobil ini memiliki ruang kabin yang cukup lapang, baik itu di bagian depan, maupun di bagian belakang. Hal tersebut juga ditunjang oleh pengoperasian posisi kursi bagian depan secara elektrik.
Untuk penumpang belakang juga telah dilengkapi oleh sistem pendingin udara di bagian belakang konsol tengah, serta untuk memberikan privasi bagi penumpang belakang, mobil ini juga telah dilengkapi oleh tirai di bagian kiri dan kanannya. Sayangnya, tirai tersebut masih dioperasikan secara manual dan belum elektrik.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Guna memberikan rasa nyaman saat menggunakan mobil ini, Mercedes-Benz turut menjejali mobil ini dengan ambient light yang memiliki 64 pilihan warna.
Bagaimana untuk kapasitas bagasinya? mobil ini memang tidak memiliki kapasitas bagasi yang begitu besar. Apalagi, jika ditambah dengan kehadiran ban serep temporary yang cukup memakan tempat di bagian bagasi.
ADVERTISEMENT
Fitur Infotainment dan Konektivitas
Untuk urusan infotainment mobil ini, nampaknya tidak perlu diragukan lagi. Mobil ini dibekali oleh sistem multimedia audio yang menyediakan dual port USB, pembaca kartu SD, koneksi Bluetooth, Media Interface, dan sistem integrasi smartphone melalui Apple CarPlay dan Android Auto.
Selain itu, mobil ini juga telah dilengkapi oleh sistem navigasi yang sangat informatif dan memiliki tampilan gambar yang cukup jelas.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal
Pengoperasian sistem infotainment mobil ini juga terbilang cukup mudah dengan kehadiran touchpad di konsol tengah dan trackpad di roda kemudi. Sayangnya, suara yang dihasilkan dari Audio mobil ini masih terasa kurang baik dan jernih.
Fitur Bantuan Mengemudi
Beragam fitur bantuan mengemudi yang terdapat pada mobil ini juga mampu bekerja sangat baik, seperti Active Brake Assist, Active Parking Assist, dan Blind Spot Assist.
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Untuk fitur Active Brake Assist mampu melakukan pengereman otomatis pada saat jarak antara mobil dengan mobil depan sudah terlalu dekat. Sayangnya, fitur ini terkadang juga cukup mengganggu dan mengagetkan kita sebagai pengemudi dengan mengerem secara tiba-tiba tersebut.
ADVERTISEMENT
Fitur kamera parkir belakang dan sistem parkir otomatis dari mobil ini juga sangat membantu untuk memarkirkan mobil di kondisi parkiran yang cukup padat. Meskipun dimensi mobil cukup besar dan panjang, namun pengemudi tidak akan kesulitan saat memarkirkan mobil ini.
Sementara untuk fitur Blind Spot Assist, mampu bekerja dengan baik dan menginformasikan pengemudi jika terdapat kendaraan di sebelah kanan atau kiri yang mungkin tidak terlihat kamera. Fitur ini tentu dapat membantu pengemudi saat hendak berpindah jalur.
Kesimpulan
Mercedes-Benz C200 EQ Boost Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Sebagai sebuah sedan premium yang memiliki harga Rp 865 juta, Mercedes-Benz C200 EQ Boost sangat cocok dan nyaman untuk dikemudikan sendiri dan digunakan sehari-hari dalam melibas kemacetan ibukota Jakarta. Hal tersebut tentunya didukung oleh posisi mengemudi dan rasa berkendara yang sangat baik dari mobil ini.
ADVERTISEMENT
Hal yang paling menakjubkan dari mobil ini tentulah konsumsi bahan bakarnya yang sangat efisien, untuk rute pemakaian dalam kota (Bintaro-Pejaten) pada kondisi jam sibuk, mobil ini berhasil mencatatkan angka konsumsi bahan bakar sekitar 13 km/liter.
Sayangnya, mobil ini memiliki suspensi yang cukup keras terutama di bagian belakang. Serta masih terdapat body roll dan kurang rigid saat dikendarai di kecepatan tinggi dan menikung.