Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Semua penggiat otomotif di dunia sepertinya sudah bersepakat kalau kendaraan listrik akan menjadi sarana transportasi masa depan. Tidak heran kalau kemudian hampir semua pabrikan mulai berlomba-lomba menerapkan teknologi berbasis listrik pada sarana transportasinya.
ADVERTISEMENT
Kita tidak perlu bicara tentang mobil listrik. Hampir semua produsen kendaraan roda empat mengembangkan mobil listrik (plug-in hybrid, hybrid, maupun listrik berbasis baterai).
Indonesia pun tidak mau ketinggalan, wacana mengenai menghadirkan kendaraan listrik nampaknya akan dimulai dari motor listrik karya anak bangsa, GESITS . Motor yang merupakan hasil kolaborasi Garasindo dan Universitas Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya --makanya dinamai Garasindo Electric Scooter ITS (GESITS)-- akan dihadirkan untuk pasar lokal pada 17 Agustus 2018 mendatang.
Namun rupanya bukan hanya Indonesia yang mengembangkan sepeda motor listrik. Di Taiwan terdapat sebuah pabrikan yang sukses membuat unit skuter matik (skutik) listrik menjamur di mana-mana. Perusahaan itu bernama Gogoro. Gogoro terus berkembang dan menawarkan tidak hanya skutik listrik tapi juga infrastruktur pendukung yang tersitemisasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Di Taipei, Taiwan, Gogoro sudah laku puluhan ribu unit sejak diluncurkan pertama kali tahun 2015 lalu.
Beberapa waktu yang lalu mereka pun menghadirkan dua model sepeda motor listrik baru yakni Gogoro 2 Delight dan Gogoro S2. Gogoro 2 Delight adalah model terbaru mereka untuk model skutik kompak.
Dengan ukuran yang lebih kecil skutik ini punya mesin yang setara dengan skutik kelas 125 cc dengan tenaga maksimal mencapai 8,58 daya kuda (dk) pada 3.000 rpm dan punya topspeed sampai 88 km/jam. Menggunakan velg dengan ukuran 12 inci membuat skutik ini ramah untuk beraneka ragam jenis pengemudi. Selain itu, skutik ini juga dilengkapi dengan bagasi berkapasitas 25 L, rem SBS (Synchronized Braking System), LED Headlight, LED pada panel instrumen, dan punya gigi mundur.
Sedangkan Gogoro S2 adalah varian skutik Gogoro yang menawarkan performa berkendara yang lebih unggul. Skutik ini mampu menghasilkan tenaga sampai 10,2 dk dan punya topspeed sampai 92 km/jam. Jika dibandingkan dengan skutik 125 cc, berdasar tes internal Gogoro, motor ini sedikit lebih unggul karena mampu berakselerasi dari 0-50 km/jam hanya dalam 3,9 detik (dibandingkan motor 125 cc yang memerlukan waktu 4,7 detik). Selain itu Gogoro S2 juga dilengkapi dengan bagasi luas 25 L, rem SBS, LED Headlight, gigi mundur sampai suspensi depan dan belakang yang bisa diatur.
ADVERTISEMENT
Harga yang dipatok untuk Gogoro 2 Delight sendiri sebesar 1.656 dolar Amerika atau sekitar Rp 23 juta. Sedangkan Gogoro S2 dibanderol dengan harga 2.055 dolar Amerika atau sekitar Rp 28,5 juta.
Keberhasilan Gogoro dengan pasar sepeda motor listrik sendiri tidak bisa dilepaskan dari sistem penggunaan baterai yang mereka aplikasikan. Berbeda dengan mayoritas kendaraan listrik yang menggunakan baterai yang ditanam pada kendaraan dan baru didaur ulang 10-15 tahun kemudian, Gogoro membuat sistem untuk pengisian daya baterainya secara komunal.
Berdasar penjelasan pada laman resmi mereka, setiap sepeda motor listrik Gogoro dilengkapi dengan dua buah baterai berdaya 1.3 kWh yang dapat menempuh jarak kisaran 110 km (bergantung model kendaran).
Nah, ketika dayanya sudah habis, ketimbang melakukan pengisian daya sendiri, Gogoro menawarkan stasiun pengisian daya GoStation. Di GoStation pemilik sepeda motor bisa mengisikan daya baterai listrik yang baru saja dipakai dan dapat ditukar dengan baterai baru yang ada di stasiun pengisian.
ADVERTISEMENT
Hebatnya lagi sampai saat ini stasiun pengisian Gogoro sudah tersebar di 596 titik dengan jarak antar titiknya hanya sekitar 1 km. Tidak heran kalau beberapa negara di Eropa seperti Jerman dan Spanyol mulai melirik Gogoro untuk masuk negara mereka.