Helm Half Face Tidak Disarankan untuk Motoran Jarak Jauh

7 Februari 2019 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahaya di balik penggunaan helm. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Bahaya di balik penggunaan helm. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Helm menjadi perlengkapan berkendara yang wajib dikenakan oleh pemotor dan penumpangnya, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 106 ayat 8.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi perlengkapan wajib, memiliki helm pun disarankan lebih dari satu. Demikian dikatakan pentolan dari Komunitas Belajar Helm, Kasim saat dihubungi kumparanOTO.
"Punya helm itu paling tidak punya dua buat gantian, satu hal face buat jarak dekat dengan kecepatan maksimal 60 km/jam, dan full face buat jarak jauh dengan speed di atas 60 km/jam, tapi lebih dianjurkan lagi keduanya full face," ujarnya. Punya helm dua juga bisa meningkatkan kenyamanan saat berkendara. Terlebih ketika helm utama basah atau kotor sehingga bisa menggunakan helm yang satunya lagi.
Ilustrasi helm motor. Foto: Thinkstock
"Apalagi kondisi hujan yang enggak menentu, helm bisa basah, kalau basah kan enggak enak dipakai bisa bau, pasti dicuci dan dijemur, nah yang satunya lagi bisa dipakai kan. Karena wajib bersih demi kesehatan pemakainya," timpalnya lagi. Tidak kalah penting, penggunaan helm juga harus sesuai peruntukkan dan aktivitasnya. Misalnya dalam kegiatan off road kecil-kecilan, maka helm full face dengan pat atau helm supermoto lebih cocok digunakan ketimbang helm full face buat race. Sebaliknya untuk touring, maka gunakan helm dengan tipe modular daripada helm half face.
ADVERTISEMENT

Helm Bekas Kecelakaan

Dengan memiliki helm lebih dari satu juga bisa diandalkan apabila sewaktu-waktu mengalami kecelakaan. Helm yang sudah berbenturan dengan material keras seperti aspal, tanpa disadari bisa merusak lapisan EPS atau inner shell meskipun tidak terlihat kerusakan dari luar.
Kalau sudah begini sebaiknya helm tersebut dipensiunkan, maka helm kedua atau pengganti harus digunakan biar bisa menjalani aktivitas lagi. "Amit-amit kalau sampai crash, tapi lebih baik kan sedia payung sebelum hujan," ia menambahkan. Kasim menuturkan memiliki helm lebih dari satu unit atau jenis juga untuk menunjang kebutuhan gaya hidup. Apalagi sedang ngetren di kalangan riders ada yang namanya sunmori atau sunday morning ride, tentu bila ingin tampil gaya maka helm lain yang lebih unik atau bahkan replica pebalap tertentu bisa digunakan sebagai 'obat ganteng'.
Jurnalis kumparanOTO, Gesit Prayogi, mencoba performa Royal Enfield 650 Twin GT Continental di California, Amerika Serikat Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT