Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan sistem kelistrikan mobil menjadi solusi sementara ketika mati listrik. Apalagi, masih ada beberapa titik yang belum teraliri listrik.
ADVERTISEMENT
Di dalam kabin, pemilik bisa menyalakan AC mobil sehingga tetap merasakan hawa yang sejuk. Bahkan juga dapat mendinginkan minuman apabila terdapat cooler box atau cup holder di depan kisi-kisi AC.
Tak cuma itu, pemilik bisa manfaatkan power outlet atau colokan lighter yang biasanya tersedia di bawah dashboard mobil buat menyalakan perangkat elektroniknya. Cara penggunaannya mudah, cukup pasangkan adaptor atau konverter sebagai rumah colokannya.
Hanya saja Galih Laksono, custom builder khusus muscle car yang juga lulusan Teknik Elektro Universitas Trisakti menuturkan, sebaiknya hanya gunakan car charger tersebut untuk mengisi daya smartphone, Wi-Fi portable atau power bank, bukan perangkat lain yang membutuhkan arus listrik tinggi.
"Walaupun car charger banyak slot USB-nya, sebaiknya pakainya satu-satu, bergantian supaya nyedot dayanya enggak besar," buka Galih saat dihubungi kumparan, Senin (5/8).
"Karena begini, suhu di mobil biar pun pakai AC kalau jalan kena matahari tetap saja bikin panas (perangkat yang diisi dayanya lewat car charger), enggak ada di dunia ini barang elektronik yang tahan panas walaupun kualitasnya sudah bagus tapi penggunaannya bukan buat itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tapi beda cerita ketika interior mobil sudah disiapkan dermaga USB yang jumlahnya lebih dari satu, untuk hal ini Galih membolehkan pemakaiannya langsung bersamaan pada saat yang sama.
Perhatikan pemasangan adaptor
Lebih lanjut kata Galih, arus listrik mobil keluaran terbaru terbilang stabil, sehingga manakala ada kejadian mobil terbakar saat mengisi daya smartphone, bisa jadi karena perangkat car charger-nya yang bermasalah.
Jadi penyebabnya bukan karena arus atau tegangan listrik dari aki mobil yang tidak kuat.
"Yang jadi masalah itu adaptornya harus terpasang dengan baik, kesenggol sedikit aja bikin arus nyambung enggak nyambung, bikin rusak terus berasap," tambahnya lagi.
Tak kalah penting, pakai car charger dalam keadaan mobil sedang berjalan supaya ada sirkulasi arus listrik pada aki.
Kemudian setelah digunakan dan mesin mobil dimatikan, langsung copot adaptor supaya terhindar dari tegangan listrik mendadak yang dapat merusak dan menimbulkan percikan api.
ADVERTISEMENT
"Karena efeknya enggak dicabut, alat eksternal itu bisa rusak kena arus kejut," tuntas Galih.