Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kasus hilangnya nyawa akibat tidur di mobil yang terparkir dengan kondisi mesin menyala menjadi perhatian. Baru-baru ini, kasus serupa terjadi di Kampar, Riau. Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya mendapat perawatan intensif.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, apakah benar berbahaya tidur di dalam mobil? Apalagi, kebiasaan ini lumrah bagi mereka yang tengah bepergian jarak jauh, seperti mudik Lebaran.
Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi menjelaskan bahwa tidur di dalam mobil dengan kondisi mesin menyala memang berbahaya.
“Mesin menyala itu menghasilkan gas buang, di mana unsurnya itu banyak, ada HC ada CO, ada HC2O misalnya gitu ya. Nah gas CO terutama itu berbahaya. Dia itu racun kan, dia mengikat oksigen. Nah kalau dia berhenti, mesin nyala, dan tidur di dalam, maka gas ini bisa masuk ke dalam kabin,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Nah, Bambang menjelaskan, masuknya emisi gas buang ke dalam kabin bisa melalui celah antara sambungan-sambungan bodi mobil . Sebab celah tersebut tidak anti air, jadi berpotensi buat masuk dari situ asap kendaraan.
ADVERTISEMENT
“Antar bodi mobil itu terdapat sambungan-sambungan. Kemudian antar sambungan ini tidak anti air alias tidak anti bocor. Jadi di antara celah bodi ini gas CO bisa masuk. Sehingga ketika mobil diam gas itu akan naik. Nah itu masuknya ke dalam kabin,” kata Bambang.
Sementara kalau mobil jalan akan ada anginnya dari depan ke belakang, sehingga gas tersapu ke belakang.
Jangan Tutup Jendela
Kebanyakan, kata Bambang, korban-korban tersebut cenderung menutup jendela rapat-rapat supaya dingin. Nah di situ justru masalahnya.
“Sepanjang jendela tidak ditutup rapat gasnya bisa keluar tapi kalau kaca jendela ditutup full, gas bisa terhirup penghuni kabin,” ucapnya.