Hindari, Kesalahan Teknik Mengemudi di Jalan Menurun

11 Januari 2019 9:15 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jalan menurun. (Foto: www.tacomadodge.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalan menurun. (Foto: www.tacomadodge.com)
ADVERTISEMENT
Kondisi jalan di Indonesia yang beragam, menuntut pengemudi punya kemampuan yang mumpuni untuk menghadapinya. Sebab apabila tidak, khawatir akan menimbulkan kecelakaan yang fatal, khususnya pada kondisi jalan menurun yang curam di area perbukitan.
ADVERTISEMENT
Instruktur dan Pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengingatkan beberapa perilaku yang sebaiknya tak dilakukan ketika melewati jalan menurun.
Jusri menyebutkan poin pertama yaitu jangan banyak menggunakan rem. Ini bisa membuat kerja sistem rem semakin berat, dan membuat fungsinya hilang (blong).
“Jadi sistem rem akan mengalami kegagalan fungsinya akibat gesekan yang lama, yang menyebabkan panas tinggi. Efeknya akan menimbulkan brake fading sehingga pengereman menjadi tak maksimal, belum lagi jika pengecekan dan servis rem yang tak rutin dilakukan, semakin berbahaya,” kata Jusri.
Andalkan engine brake
Solusinya alternatifnya, terapkan teknik engine brake. Artinya penempatan gigi harus efektif. Idealnya pergunakan gigi dua atau satu agar engine brake bisa membantu dalam melakukan perlambatan.
ADVERTISEMENT
Kedua, jangan melakukan perpindahan gigi (ke gigi lebih rendah) ketika sudah berada di turunan.
“Perpindahan gigi sebaiknya dilakukan pada saat berada di puncak atau saat akan masuk ke turunan. Karena bila di tengah turunan, memungkinkan pengemudi menggunakan banyak rem,” ucap Jusri.
Ketiga, jangan posisikan kendaraan dengan jarak yang terlalu dekat, dengan mobil yang ada di depannya. Pasalnya ini juga yang bakal memicu pengemudi memindahkan kaki kanannya pada pedal rem.
“Jadi harus jaga jarak, sehingga tak banyak menggunakan rem,” ujar Jusri.