Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Astra Honda Motor (AHM) jadi satu-satunya pabrikan di Indonesia yang memproduksi dan menjual model hibrida. Lewat PCX Hybrid, jenama Jepang ini coba penetrasi pasar.
ADVERTISEMENT
Saat dikenalkan dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) edisi 2018, penerimaannya tidak bisa dibilang manis. Pabrikan hanya mencatat 40 konsumen yang ingin memesannya.
Kemudian setahun setelah diluncurkan, bagaimana kabarnya saat ini? Menjawab hal tersebut, Direktur Pemasaran PT AHM, Thomas Wijaya mengklaim penjualannya masih sesuai harapan. Bahkan angkanya variatif melebihi dari saat dikenalkan.
"Masih jalan (penjualan Honda PCX Hybrid), ada 80 sampai 100 konsumen per bulan," buka Thomas saat ditemui di sela-sela Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AH-SRIC) di Medan, Rabu (31/7).
Angkanya kecil memang, apalagi jauh mendekati target penjualan yang saat itu dikatakan terjual 2.000 unit tiap tahunnya. Artinya kalau bisa terkirim 100 unit ke konsumen per bulannya, pabrikan hanya mendistribusikan 1.200 unit setiap tahun.
Soal ini Thomas pun menanggapinya santai, karena balik lagi soal segmentasi PCX Hybrid yang berbeda dibandingkan dengan model biasa.
ADVERTISEMENT
"Kontribusinya di bawah 5 persen, karena segmentasinya berbeda, konsumen yang super melek dengan teknologi hybrid itu lah konsumennya," tambah Thomas.
Bicara teknis, teknologi hibrida pada PCX Hybrid sejatinya bukanlah untuk menghemat bahan bakar. Baterai yang disematkan pada bagasinya berguna sebagai penyalur daya tambahan supaya torsinya lebih besar.
Cara kerjanya, daya baterai disalurkan pada Power Drive Unit atau PDU yang jadi 'otak' dari teknologi hibrida tersebut. Selanjutnya, daya tersebut dihantarkan pada ACG Starter, sehingga membuatnya berputar lebih cepat dan mengkombinasikannya pada putaran mesin yang lebih bertenaga.
Jadi semacam booster tenaga saat tuas gas diputar secara spontan yang dinamakan pabrikan sebagai motor assist.
"Dengan hybrid ini memang sedikit memperkuat keiritannya (2-3 persen lebih efisien) tapi yang terutama juga semakin kuat dari sisi power tarikan awal, jadi seolah-olah power-nya lebih besar," kata Thomas.
Nah motor assist ini bekerja saat putaran mesin mencapai 3.000 rpm. Pada putaran ini, tenaganya bertambah 1,8 dk dan ada peningkatan torsi 4,3 Nm.
ADVERTISEMENT
Bila berdasar penjelasan Technical Training Analyst PT AHM, Endro Sutarno, pemanfaatan performa ini sangat cocok apabila hendak menyalip kendaraan atau memang bilamana sewaktu-waktu membutuhkan tenaga yang besar.
Honda PCX Hybrid ditawarkan dengan banderol Rp 42,139 juta, atau punya selisih lebih tinggi Rp 10,205 juta dari PCX ABS, serta Rp 13,206 juta dari PCX non ABS.
Soal varian warna, hanya tersedia kelir biru dongker dengan identitas emblem Hybrid pada sayap kiri dan kanannya. Bila menginginkannya, Thomas menjamin unitnya ready stock. "Enggak inden, semua ready," pungkasnya.