Hyundai Enggan Rilis Atoz untuk Lawan Agya Cs

9 April 2019 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyundai Santro atau biasa dikenal dengan Atoz. Foto: autocarindia.com
zoom-in-whitePerbesar
Hyundai Santro atau biasa dikenal dengan Atoz. Foto: autocarindia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hyundai boleh jadi tengah sibuk untuk memperkuat jajaran produk sport utility vehicle (SUV). Namun di luar itu, jenama Korea Selatan ini sebenarnya punya produk yang bisa bersaing di segmen low cost green car (LCGC).
ADVERTISEMENT
Ya, untuk melawan Honda Brio Satya, Agya, Ayla, dan Datsun Go, Hyundai punya satu model bernama Santro yang saat ini telah dipasarkan di India.
Hyundai Santro merupakan nama lain dari Atoz yang cukup populer di Indonesia pada awal 2000an. Dan pada akhir 2018 lalu, Hyundai baru saja memperkenalkan generasi terbaru dari Santro yang tampil lebih segar.
Hyundai Santro atau biasa dikenal dengan Atoz. Foto: autocarindia.com
Mengusung mesin berkapasitas 1.1 liter 4-silinder, mobil ini memiliki tenaga sebesar 67 daya kuda (dk) dan torsi 101,9 Nm. Di India, mobil ini hadir dengan 2 pilihan sistem transmisi yaitu manual 5 percepatan dan otomatik SmartAuto AMT.
Untuk pasar India, Hyundai membanderolnya di kisaran Rp 80 juta hingga Rp 100 jutaan. Artinya harga ini tentu saja cukup kompetitif untuk bersaing di segmen LCGC.
ADVERTISEMENT
Namun, Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia, Hendrik Wiradjaja, berpendapat bahwa mobil ini, meskipun punya harga terjangkau di India belum tentu kompetitif untuk pasar Indonesia.
Hyundai Santro atau biasa dikenal dengan Atoz. Foto: autocarindia.com
"Santro ini kalo masuk ke Indonesia memang perkiraan harga akan di atas angka Rp 100 jutaan. Rasanya sangat sulit kalo dijual di bawah itu. Meskipun memang tetap di bawah Grand i10 yaitu Rp 160 juta, kami melihatnya akan sulit untuk bersaing dengan mobil-mobil berjenis LCGC," jelas Hendrik.
Apalagi, lanjut Hendrik, harga Hyundai Atoz juga akan dipengaruhi dari bea masuk --lantaran unit CBU India-- dan adanya pajak LCGC sebesar 3 persen.
Praktis, tidak menjual Hyundai Atoz ke Indonesia menjadi keputusan yang tepat. Mengingat pasar dari city car itu sendiri yang mengalami penurunan ketimbang MPV dan SUV.
ADVERTISEMENT