Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pendiri sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menjelaskan pemudik yang menggunakan sepeda motor perlu persiapan matang, baik dari kondisi kendaraan hingga kesehatan pengendara.
Kepada kumparan, pria yang punya hobi touring menggunakan motor gede (moge) itu mengingatkan kembali 6 kunci mudik aman dan nyaman menggunakan sepeda motor.
Persiapkan Kondisi Motor
Sudah pasti, sepeda motor yang akan dibawa mudik perlu diperiksa dan diservis. Jangan sampai nanti ada kerusakan yang bisa mengganggu perjalanan.
Selain memastikan mesin dalam kondisi prima, beberapa komponen pendukung lain seperti lampu-lampu juga harus dipastikan berfungsi dengan baik. Yang tak kalah penting, kondisi ban, suspensi, dan sistem pengereman juga dalam kondisi optimal.
Manajemen Barang
Hindari membawa barang berlebih di sepeda motor. Sangat dianjurkan mengirim barang-barang yang hendak dibawa jauh sebelum waktu keberangkatan menggunakan jasa pengiriman.
Artinya, saat berkendara hanya membawa barang-barang yang dibutuhkan saat perjalanan.
ADVERTISEMENT
“Dengan demikian motor benar-benar sebagai moda angkutan penumpang dan orang, tanpa bawa barang berlebih. Karena motor rentan dengan kestabilan. Jadi bila bawa barang bertumpuk di motor bisa mengganggu keseimbangan mereka,” tutur Jusri.
Kondisi Fisik
Keselamatan di jalan raya sangat dipengaruhi oleh faktor manusia. Karenanya, kondisi fisik pengendara tak boleh disepelekan.
Jangan memaksakan untuk berkendara jarak jauh bila kondisi badan sedang tidak fit. Kemudian, motoran jarak jauh dalam kondisi puasa juga menjadi tantangan tersendiri.
Jusri menyarankan, untuk santap sahur tak jauh dari waktu imsak. Untuk memulai perjalanan, ia pun menyarankan dilakukan pada pagi hari setelah salat subuh.
Pilih Rute
Kemudian, jalur yang akan dilewati sebaiknya jangan rute favorit, dengan kata lain bukan jalur utama. Sebab, ketika mendekati hari Lebaran, volume kendaraan tentu akan meningkat.
ADVERTISEMENT
“Cari rute yang mungkin agak panjang tapi memiliki tingkat traffic lalu lintas yang agak renggang tidak padat,” kata Jusri, Senin (13/5).
Lakukan Perjalanan di Siang Hari
Jusri merekomendasikan bagi pemudik untuk menghidari pergi di malam hari. Sebab, dibandingkan siang hari, tantangan berkendara jauh lebih tinggi termasuk minimnya visibilitas.
“Hindari perjalanan malam hari, karena dari sisi seluruh faktor keselamatan, malam hari jauh lebih berbahaya dibandingkan siang hari,” imbuhnya.
Istirahat Berkala
Berkendara secara aman dan tidak terburu-buru. Jusri juga mengingatkan untuk istirahat selama 30 menit hingga 1 jam setelah berkendara selama dua jam.
“Pastikan pengendara tidak mengendarai motor secara non-stop. Jadi selingi dengan beristirahat,” kata Jusri.
***
Meski kembali mengingatkan 6 kunci aman mudik menggunakan sepeda motor, Jusri meminta pemudik untuk berpikir matang lagi sebelum memutuskan mudik menggunakan motor.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyarankan opsi mengirim sepeda motor ke kampung halaman dengan menggunakan jasa ekspedisi. Opsi ini bisa dipilih bila pemudik sangat membutuhkan moda transportasi di sana.
Dengan begitu, bila sepeda motor dikirim menggunakan jasa ekspedisi sementara orangnya bisa memanfaatkan layanan transportasi atau program mudik gratis.
Otomatis, risiko-risiko di jalan selama mudik pun bisa diminimalisir dan mudik ke kampung halaman pun bisa lebih nyaman.
“Jadi pemudik tidak menggunakan motor secara penuh, dari Jakarta sampai kampung halaman,” ucapnya.