Interceptor dan Continental GT 650: Pertarungan Baru Royal Enfield

1 Oktober 2018 12:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Royal Enfield 650 Twin Interceptor (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Royal Enfield 650 Twin Interceptor (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Mesin 650 Twin yang diaplikasikan pada dua model Royal Enfield, Interceptor dan Continental GT jadi pertaruhan baru mereka. Pabrikan motor tertua di dunia ini menyebut bahwa dua kuda besi baru yang bermain di segmen moge entry level sebagai anak bayi baru mereka.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kami tengah memfokuskan pada dua produk 650 Twin (Interceptor dan Continental GT), setidaknya sampai beberapa tahun ke depan, layaknya new baby,” kata Presiden Royal Enfield, Rudratej Singh, menjawab pertanyaan kumparanOTO saat ditemudi di California, Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.
Royal Enfield bisa dibilang tengah mencari peruntungan baru. Dulu, mereka dikenal sebagai produsen motor klasik, yang dalam artian motor itu murni diproduksi kembali namun masih mempertahankan teknologi mesin lawas.
Namun kini, pabrikan yang punya pusat riset dan pengembangan di India dan Inggris itu punya jurus baru. Fokus bermain di segmen pasar 250 cc - 750 cc, Royal Enfield perlu memiliki karakter dan ciri khas.
Royal Enfield 650 Twin GT Continental (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Royal Enfield 650 Twin GT Continental (Foto: Istimewa)
Lewat 650 Twin, Royal Enfield menemukan formulasi sebuah kendaraan yang tak cuma mewakili memori masa lalu --lewat bentuknya yang klasik--, tapi juga mudah dikendarai. Filosofi itulah yang kuat melekat pada Royal Enfield Twin 650 Interceptor dan Continental GT.
ADVERTISEMENT
CEO Royal Enfield, Siddhartha Lal menyebut bahwa peluncuran 650 Twin ini merupakan momen penting dalam sejarah pabrikan.
“Jujur saja, dalam tiga tahun belakangan menjadi yang paling memorable, karena motor baru kami dan pertarungan baru kami untuk mendapat pengakuan bahwa kualitas 650 Twin adalah produk dunia. Buat saya, ini momen penting untuk sekarang, meskipun banyak momen yang luar biasa di belakang,” kata Siddhartha saat berbincang dengan kumparanOTO.
CEO Royal Enfield Siddhartha Lal (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Royal Enfield Siddhartha Lal (Foto: Istimewa)
Pemilihan kubikasi 648 cc pada Royal Enfield Interceptor dan Continental GT pun bukan tanpa tujuan. Lewat racikan ini, Royal Enfield, kata Siddharta coba membuka pasar baru di kelas moge entry level.
“Kami hadir dengan produk yang bisa dimanfaatkan untuk naik kelas pengguna motor berkapasitas kecil untuk naik ke motor besar, namun yang terpenting dengan kubikasi 650 cc bisa menawarkan power yang cukup tapi tidak mengintimidasi,” paparnya.
Mesin Royal Enfield 650 Twin (Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Mesin Royal Enfield 650 Twin (Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO)
Royal Enfield 650 Twin sengaja dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan. Sebagai mesin baru, dia juga dilengkapi dengan beberapa fitur termasuk adanya shaft balancer untuk mereduksi getaran mesin, assist slipper clutch untuk memudahkan pengoperasian, dan tersedianya 80 persen torsi pada putaran 2.500 rpm.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, baik Continental GT maupun Interceptor sama-sama menggunakan sasis dan mesin yang sama. Perbedaan dua motor tersebut hanya ditemukan pada bentuk tangki, jok, dan setang.
Proses pengembangan Royal Enfield 650 Twin (Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pengembangan Royal Enfield 650 Twin (Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO)
“Pada saat mendesain, Continental GT dibuat linier untuk memberikan pengalaman yang berbeda,” kata Mark Well, Head- Global Product Strategy & Industrial Design Royal Enfield.
Komparasi Royal Enfield 650 Twin (Foto: Sabryna Putri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komparasi Royal Enfield 650 Twin (Foto: Sabryna Putri/kumparan)