Kami Menjajal Motor Emas Jokowi, Begini Rasanya

3 Mei 2019 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Replika Chopper emas milik Jokowi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Replika Chopper emas milik Jokowi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Motor kustom banyak alirannya. Salah satunya gaya Chopper yang sempat ramai berkat dipinang presiden Jokowi pada awal tahun 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Gayung bersambut, respons masyarakat utamanya pecinta roda dua atas motor kustom ini terus meningkat. Elders Garage dan Kickass Chopper yang digawangi Veroland, bengkel modifikasi yang mengerjakannya pun akhirnya membuat replika Chopper emas Jokowi itu.
Dan salah satunya bisa dilihat dan dites langsung selama gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di arena Indonesia Custombike Expo & Championship (ICEC).
Posisi berkendara di replika Chopper emas Jokowi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
kumparan pun tak ketinggalan buat menjajalnya. Lalu, seperti apa rasanya?
Seperti test ride kami pada umumnya, pertama kali akan kami bahas posisi berkendaranya dulu. Tester kumparan yang punya postur 171 cm, kedua kakinya bisa menapak dengan sempurna. 
Posisi duduk di replika Chopper emas Jokowi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Ya jelas saja, tinggi joknya saja bahkan sejajar lutut orang dewasa, jadi untuk orang yang punya tinggi 160 cm, rasanya tidak akan sulit untuk mengendarainya. 
ADVERTISEMENT
Lanjut ke posisi tangan. Kalau pertama kali melihatnya, tentu langsung terbesit, betapa anehnya posisi tangan dengan model setang T bar. Artinya, tangan tidak membuka layaknya setang motor pada umumnya. 
Tapi keanehan itu sirna, posisi tangan bisa lurus sempurna dan nyaman. Jelas Vero saat mengenalkan motor tersebut, panjang setang T bar bila semakin panjang, akan memudahkan pengendara menjangkaunya
Replika Chopper emas milik Jokowi: Model setang T-bar khas Chopper Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
"Setang model T bar yang sejajar lurus dengan fork kalau semakin panjang, akan semakin dekat dengan pengendaranya, jadi dari rangka Chopper itu, supaya pengendaranya nyaman posisi setangnya sebenarnya asyiknya deket," jelasnya.  
Pun saat mengendarainya. Rasanya tidak begitu beda dengan motor lain. Hanya saja posisi duduk bisa lebih rileks karena bentuk joknya yang landai membentuk V, sehingga tulang ekor bisa tertopang sempurna. 
Replika Chopper emas milik Jokowi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Kemudian soal handling dan bantingan suspensi, untuk yang satu ini jangan harap bisa dapatkan pengalaman layaknya motor yang diproduksi massal. 
ADVERTISEMENT
"Benar sekali, soal suspensi cuma mengandalkan ban dan jok, karena Chopper itu tradisinya motor klasik rangkanya rigid tanpa suspensi belakang, memang pada masanya belum diciptakan teknologi peredaman, mekanisme lengan ayunnya belum ditemukan, itulah budaya yang mau kami angkat lewat Chopper klasik ini," katanya lagi. 
Jadi karena bentuknya replika, tidak semuanya sama persis. Contohnya mesin, Chopper ini mengusung mesin Yamaha Scorpio yang punya kapasitas 225 cc, bukan 350 cc seperti besutan Royal Enfield. 
Layout mesin replika Chopper emas milik Jokowi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Saat mengetesnya santai di arena JIExpo, pada kecepatan maksimum 45 km/jam, tarikannya pas, tidak terlalu menjambak dan boyo. Artinya untuk Chopper dengan ukuran mesin menengah ini, sudah mumpuni untuk ditunggangi harian atau ketika sunday morning ride.    
ADVERTISEMENT
"Kan memang untuk lifestyle, bukan kejar performa bukan juga soal kecepatan, bahkan ada yang ke Bali 1.400 km enggak capek karena posisi duduknya nyantai," tutur Vero.  
Satu unit harganya Rp 100 juta 
Kemudian terakhir, berapa kocek yang harus disiapkan untuk memiliki motor kustom gaya Chopper ini? 
Replika Chopper emas milik Jokowi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Menjawab hal ini, Head Marketing Elders Company and Elders Garage, Erlan Dwi Yanto mengungkapkan, banderol motor kustom Chopper bergantung dari komponen yang digunakan, seperti perlengkapan legal dan permintaan khusus dari pemiliknya. 
"Kalau rates bawahnya misal kalau pakai mesin Scorpio standarnya dari Rp 100 sampai 120 jutaan, kalau sampai perintilannya segala macam bisa Rp 200 juta," timpal Erlan