Kelebihan MPV Penggerak Roda Depan versi Rifat Sungkar

4 September 2018 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitsubishi Xpander di pameran GIIAS 2018, ICE, BSD, Tangerang, Jumat (3/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi Xpander di pameran GIIAS 2018, ICE, BSD, Tangerang, Jumat (3/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mitsubishi Xpander datang ke persaingan low MPV di Indonesia untuk menghadirkan pilihan baru bagi segmen mobil keluarga. Modalnya sendiri berupa desain mobil yang bisa dikatakan segar dan jauh dari kaku.
ADVERTISEMENT
Selain desain, secara spesifikasi juga ada hal yang sangat membedakan MPV pabrikan tiga berlian dengan mobil lain di segmen ini. Hal yang cukup sering diperdebatkan adalah soal penggerak pada mobil.
Mitsubihi Xpander, meski bukan MPV pertama dengan konfigurasi ini, kerap mempromosikan keunggulan penggerak roda depan (front wheel drive - FWD), yang bekerja 'menarik' bobot kendaraan agar kendaraan dapat melaju.
Mengenai hal ini Pereli Nasional Rifat Sungkar beranggapan kalau pada akhirnya tiap kendaraan punya konfigurasi mesinnya yang ideal sendiri.
"Di beberapa kelas kendaraan kita punya presepsi kalau penggerak roda belakang lebih baik. Ini karena titik beban semua ada di belakang, jadi daya angkut untuk beban yang sangat berat juga baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun penjelasannya tidak berhenti di situ. Pria yang juga menjadi Brand Ambasador Mitsubishi Indonesia ini beranggapan, dewasa ini MPV dengan penggerak roda depan juga punya keunggulan.
"Tapi kalau kita bicara tentang kendaraan (berkapasitas) 7-penumpang, dengan kelas small MPV, dengan perkembangan desain yang ada, menurut saya penggerak roda depan lebih banyak untungnya," ujar Rifat.
Xpander Tons of Real Happiness Surabaya (Foto: dok. Alfons Hartanto)
zoom-in-whitePerbesar
Xpander Tons of Real Happiness Surabaya (Foto: dok. Alfons Hartanto)
Dia pun menjabarkan beberapa hal. Pertama soal bunyi bising. Menurut dia pada mobil dengan penggerak roda depan, bunyi berisik yang dihasilkan terpusat hanya di bagian itu. Mulai dari tidak adanya kopel di bagian belakang, sampai tidak terbebaninya gardan di bagian belakang yang berpotensi menghasilkan bunyi bising.
"Jadi semua noise itu ada di bagian depan," jelasnya. Selain itu menurut dia tenaga dari mesin pun langsung tersalurkan untuk roda depan sehingga tidak ada tenaga yang terbuang.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Rifat menuturkan bahwa hal yang berpengaruh lainnya adalah perpaduan mesin dengan rasio gigi. Menurut dia dengan perpaduan yang tepat di sektor ini, mesin mobil dengan penggerak roda depan tidak kalah jika dibanding dengan mesin berpenggerak roda belakang.
Sehingga, Rifat beranggapan kalau stigma mobil dengan penggerak roda depan itu lebih lemah harus diubah. Karena dengan komposisi permesinan yang tepat mobil FWD juga bisa menunjukkan kapabilitasnya. Bahkan Mitsubishi mengklaim Xpander mampu menarik beban hingga 20 ton.
Dia beranggapan kalau stigma mobil dengan penggerak roda depan itu lebih lemah harus diubah. Karena dengan komposisi permesinan yang tepat mobil FWD juga bisa menunjukkan kapabilitasnya. Bahkan Mitsubishi mengklaim Xpander mampu menarik beban hingga 20 ton.Mitsubishi Xpander dibuktikan lewat atraksi menarik beban (dalam wujud wahana permainan) seberat dua ton.
ADVERTISEMENT