Lebih Murah, Harga Mercy GLA 200 Urban Line Usik SUV Jepang

8 Februari 2019 10:52 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mercedes-Benz GLA Foto: dok. MBDI
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz GLA Foto: dok. MBDI
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz Indonesia resmi merilis SUV kompak mereka GLA 200 Urban Line. Model yang masuk jajaran New Generation Compact Car (NGCC) ini dibanderol lebih murah dibanding dengan GLA AMG Line-nya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan situs resmi Mercedes-Benz Indonesia, harga off the road-nya sebesar Rp 699 juta. Dan bila ingin dilegalkan buat dipakai di jalan, alias diurus surat-suratnya sampai berstatus on the road (OTR), ada penambahan sekitar 11 persen saja, atau menjadi Rp 775. 890.000 (Rp 699.000.000 + Rp 76.890.000). “Untuk yang Urban Line ditambahkan kurang lebih 11 persen saja. Diler kami tentu menyediakan jasa kepengurusan menjadi OTR, dengan waktu kurang lebih dua mingguan,” ujar Deputy Director Marketing Communication PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Hari Arifianto kepada kumparanOTO, Kamis (7/2). Menariknya, produk dengan image premium bermerek Mercy itu harganya ternyata semakin menempel mobil-mobil asal Jepang, yang juga dari segmen SUV. Sebut saja seperti Honda CR-V, Mitsubishi Pajero Sport, dan Toyota Fortuner, khususnya pada varian tertinggi mereka.
Test drive Mercedes Benz GLA 200 Urban. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Gambaran tersebut diamini oleh Hari, namun dirinya enggan mengomentari lebih lanjut. “Iya seperti itulah semakin mepet,” ucapnya.
ADVERTISEMENT

Bisa Lebih Murah?

Banderol GLA itupun masih masuk hitung-hitungan impor dalam kondisi utuh (completely built up/CBU). Bila sampai NGCC tersebut bisa dirakit lokal dengan skema IKD dan CKD, bukan tidak mungkin price positioning-nya bisa bersinggungan. Apalagi saat ini sudah ada paket regulasi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34 tahun 2017, tentang Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih, yang direvisi lewat Permenperin Nomor 5 tahun 2018. Beleid tersebut dorong perusahaan otomotif untuk melakukan perakitan incompletely knocked down (IKD) dan CKD secara lokal. Bisa saja juga bakal dijanjikan untuk mendapatkan keringan tarif bea masuk. Kondisinya bakal semakin seru lagi, bila Indonesia sepakat jalin kerjasama perdagangan bebas dengan Uni Eropa (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). Karena bisa saja barang-barang impor dari anggota Uni Eropa, mendapat keringanan bea masuk, entah itu berupa bahan baku atau komponen kendaraan, yang akan dirakit lokal.
Mercedes-Benz GLA 200 Urban Line. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Saat ditodong soal kapan melokalkan GLA, Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director, Sales Operation & Product Management PT MBDI, meresponsnya dengan melempar tawa. “Kami tak serta merta melokalkan produk kami, tapi kami hitung dahulu secara detail, cari perbandingan lebih ekonomis mana. Jadi saat ini dengan perbandingan yang ada, kita lihat dahulu perkembangannya,” tutur Karianto. Berikut harga SUV Jepang varian termahal, yang mulai dipepet Mercedes-Benz GLA 200 Urban Line. Honda CR-V : Rp 518,5 juta ( 1.5L Prestige Turbo)
ADVERTISEMENT
Mitsubishi Pajero Sport : Rp 677 juta (Dakkar 4x4 AT)
Toyota Fortuner : Rp 664,9 jutaan (4x4 2.4 VRZ A/T DSL) Jadi bagaimana, apakah sudah mulai mempertimbangkan bergeser ke Eropa? Silahkan tulis komentar kalian di kolom bawah ya!