Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lewat Kendaraan Listrik, BMW Tawarkan Sensasi Berkendara Baru
17 Juni 2018 10:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di satu sisi mobil listrik menjanjikan akselarsi instan. Artinya cukup dengan menginjak pedal gas sedikit saja, mobil sudah bisa terasa peningkatan kecepatannya. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pengendara yang senang memacu kendaraannya.
Selain akselarasi instan, hal baru yang ditawarkan mobil listrik adalah keheningan suara mesinnya. Di satu sisi ini adalah hal yang baik karena mengurangi tingkat kebisingan namun di sisi lain memacu kendaraan tanpa suara tentu menjadi hal yang aneh --dan mungkin berbahaya bagi pengguna jalan lain.
ADVERTISEMENT
"Buat saya ini bukan sesuatu yang kontras, tapi ini lebih seperti langkah berikutnya untuk 'Sheer Driving Pleasure'," ujar Dr. Alexander Kotouc, Head of Product Management BMW i --seri kendaraan listrik BMW-- dari BMW Group pusat.
Lebih lanjut Alexander menerangkan kalau meski minus suara mesin, mobil listrik BMW tetap menghadirkan rasa berkendara khas, yang hanya bisa dirasakan ketika pengendara menjajal langsung unit kendaraannya.
"Jadi, ya, mungkin mesinnya berubah, meski begitu, mobilnya akan tetap terasa seperti mobil BMW lainnya, saya bisa janjikan itu," ucap dia di sela-sela acara Innovfest Unbound 2018.
Lalu bagaimana halnya dengan BMW i8? Mobil yang satu ini diplot sebagai sportscar hybrid, sebuah konsep yang sedikit bertolak belakang jika menakar dari suara mesin yang dihasilkan, mengingat salah satu 'identitas' sportscar adalah raungan yang dihasilkan dari pembakaran internal kendaraan.
ADVERTISEMENT
Alexander menerangkan kalau BMW i8 hadir dengan konsep yang benar-benar baru, super sportscar yang tetap efisien penggunaan bahan bakarnya. Sehingga meski mungkin tidak punya suara meraung 'sesangar' --sebutlah-- mobil dengan 6-silinder dia beranggapan kalau mobil ini menawarkan hal lain yang tidak kalah menariknya.
"Karena ide dari i8 adalah menyematkan mesin sekecil mungkin yang kita punya yang hasilnya adalah mesin 3-silinder. Jadi kami tidak berusahan membuat dengan mesin paling besar, tapi tujuan kami lewat i8 adalah membangun super sportscar dengan konsumsi bahan bakar setara mobil kecil. Jadi konsumsi bahan bakarnya itu 2,1 liter/100 km, sangat impresif jika anda melihat seperti apa bentuk mobil ini," jelas dia.
"i8 itu masih bukannya tanpa suara --layaknya mobil listrik lainnya. Dia punya mesin 3-silinder di bagian belakangnya dan dia menghasilkan bunyi meraung. Dari sudut pandang saya suaranya juga cukup tebal," tutup pria kelahiran Munich, Jerman ini.
ADVERTISEMENT
Meski begitu dibalik optimismenya akan kendaraan listrik, BMW sendiri beranggapan kalau transisi dari penggunaan kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik memerlukan waktu yang tidak sebentar . Oleh sebab itu mereka masih akan selain mengembangkan kendaraan listrik mereka memastikan diri masih akan tetap memproduksi kendaraan konvensional.