Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Luangkan Waktu untuk Mengecek dan Merawat Ban dengan 4 Cara Ini
9 Mei 2018 15:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Pecah ban menjadi salah satu pemicu kecelakaan , khususnya di jalan bebas hambatan. Bukan tanpa sebab, ban menjadi komponen vital pada kendaraan dan punya banyak fungsi; menopang bobot kendaraan hingga meredam getaran untuk memberikan kenyamanan saat berkendara .
ADVERTISEMENT
Manager of Training & Product Evaluation PT Bridgestone Tire Indonesia, Deni Arief Pribadi, memaparkan bahwa baik buruk kondisi ban juga sangat berpengaruh terhadap keselamatan berkendara. Ia menyarankan pengendara untuk selalu melakukan pengecekan dan perawatan ban secara benar.
"Sebagai seorang pengendara sudah seharusnya selalu memperhatikan keselamatan berkendara, soal perawatan ban menjadi salah satu contoh yang apabila abai soal perawatannya bisa membahayakan saat kendaraan melaju di jalan," ujar Deni.
Bicara soal pengecekan dan perawatan ban sendiri, setidaknya ada empat aspek yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisi ban dalam kondisi prima.
1. Tekanan Angin
Poin dasar dan terpenting agar ban selalu 'sehat' adalah rutin memeriksa tekanan angin pada ban. Sebagai pemilik kendaraan, kamu harus mengetahui berapa tekanan angin yang dianjurkan pabrikan.
ADVERTISEMENT
Secara teori, ban harus memiliki tekanan angin yang tidak kurang dari yang dianjurkan pabrikan. Setiap tekanan ban yang lebih rendah sekitar 30 persen dari anjuran dapat membuat efisiensi bahan bakar berkurang hingga 2 persen.
“Tekanan angin pada ban sangat penting, kalau tekanan anginnya kurang sudah pasti mobil akan terasa lebih berat yang membuat konsumsi bahan bakar tentunya akan menjadi boros,” ujar Frankie Paduli selaku Assistan to Director PT Bridgestone Tire Indonesia.
Ada baiknya kamu melakukan pengecekan tekanan angin pada ban setiap dua minggu sekali atau maksimum satu bulan sekali.
2. Kembangan ban
Perhatikan kebersihan kembangan atau alur ban yang memicu timbulnya masalah serius pada ban. Saat mengecek kebersihan sela-sela ban, buanglah benda-beda asing yang biasanya terselip di sana, seperti batu kerikil atau benda asing lainnya yang tanpa disadari bisa saja menempel ketika berkendara.
Bila dibiarkan, benda-benda asing ini bisa berpotensi membuat ban menjadi bocor. Selain itu, dia pun bisa menutup permukaan dari alur ban, yang bisa menurunkan kemampuan cengkraman ban pada permukaan jalan.
ADVERTISEMENT
3. Periksa kerusakan fisik ban
Lazimnya, hal ini bisa dilakukan pada saat kamu melakukan servis berkala. Apabila ada rasa-rasa berbeda saat berkendara yang disebabkan kondisi ban, mungkin saja ada masalah serius pada ban yang harus kamu benahi. Kerusakan yang terdapat di luar ban bisanya berupa sobekan atau retakan.
Mengetahui sejak dini segala kerusakan membuat kamu untuk bisa langsung mengambil tindakan. Kalau kamu menemukan kerusakan-kerusakan tersebut, tidak ada jalan lain selain dengan menggantinya.
Kalau kamu abai dan tidak mengetahui kerusakan sejak dini, dikhawatirkan ban bisa pecah secara tiba-tiba saat digunakan. Hal tersebut tentunya sangat membahayakan.
4. Rotasi ban
Terakhir, wajib hukumnya sebagai sang empunya kendaraan untuk merotasi ban secara rutin. "Baik ban utama maupun ban serep itu harus dirotasi paling tidak setiap 5.000 km sekali," ujar Deny.
ADVERTISEMENT
Tujuan daripada merotasi sendiri, agar tingkat keausan pada keempat ban utama mobil kamu merata di tiap ban.
Jadi, readers kumparanOTO kalau kamu abai soal perawatan ban, hati-hati itu bisa menjadi pemicu hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat kamu berkendara.