Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Makna Usia 40 Tahun Toyota Kijang: Sang Pembuka Pasar MPV di Indonesia
12 Juni 2017 11:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Kijang, bagi masyarakat Indonesia bukan hanya merujuk pada nama satwa, tapi juga sebuah mobil buatan Toyota, yang sudah menjadi legenda.
ADVERTISEMENT
Namanya yang begitu melekat sebagai mobil andalan orang Indonesia memang jerih payah dengan proses yang panjang. Semua bermula pada pertengahan tahun 1970-an. Sebuah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) dibaca Toyota sebagai peluang.
[Baca juga: Cerita dan Prestasi Ekspor Mobil Toyota Buatan Indonesia ]
Memang, model pertama bukanlah kendaraan pengangkut penumpang MPV (Multi Purpose Vehicle) melainkan pick up yang meluncur pada 9 Juni 1977 atau sudah genap 40 tahun mobil itu menjadi andalan masyarakat Indonesia.
Soal nama dan pembuka pasar MPV
Terlalu banyak cerita yang bisa diungkap. Tapi, pertama kita bahas dahulu mengapa nama Kijang -- nama satwa-- dipilih sebagai model kendaraan Toyota.
ADVERTISEMENT
Program KBNS yang memiliki semangat menyediakan kendaraan multiguna dengan harga terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat pun menjadi ruh dari Toyota Kijang. Gayung bersambut, respons sangat tinggi sehingga mendorong jenama Jepang melakukan pengembangan produk.
Lahirlah Toyota Kijang generasi kedua pada 1981. Pada generasi ini, Kijang tak cuma dibuat sebagai mobil niaga tapi juga bisa mengangkut penumpang, satu keluarga sekaligus dan akhirnya disebut MPV.
"Kami bersyukur bahwa sejak diperkenalkan, Kijang telah berhasil membuka segmen baru di pasar otomotif Indonesia, khususnya MPV. Terima kasih atas kepercayaan pasar Indonesia terhadap kehadiran Toyota Kijang yang juga telah mendorong pesatnya perkembangan segmen MPV di Indonesia hingga saat ini," kata President Director, PT Toyota-Astra Motor, Yoshihiro Nakata melalui rilis yang diterima kumparan (kumparan.com), yang ditulis Senin (12/6).
ADVERTISEMENT
Kesuksesan Toyota Kijang tentu merangsang adanya kompetisi. Sebanyak 80 model pernah meramaikan pasar MPV dan saat ini, hanya ada 20 model yang tersisa.
Bila menghitung jumlah Toyota Kijang yang terjual sejak Juni 1977 hingga kini, sudah ada 1.750.000 unit yang diserap pasar.
Toyota Kijang kini sudah memasuki generasinya yang keenam. Tak cuma disukai pasar domestik, mobil ini pun sudah melanglangbuana ke sejumlah pasar dunia.
Ekspor
Toyota Kijang diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Pabrik Sunter 1 hingga tahun 2004 dan dialihkan ke Karawang Plant 1 hingga kini.
Mobil yang juga dikenal dengan slogan `Memang Tiada Duanya` itu awalnya memiliki kandungan lokal sebesar 19 persen di generasi pertama dan menjadi 39 persen pada generasi kedua. Kemudian, kandungan lokalnya terus ditingkatkan menjadi 40 persen pada generasi ketiga dan berhasil mencapai 53 persen dan 75 persen pada generasi keempat dan kelima.
Nah, pada generasi keenam, yang termasuk di dalamnya ada Toyota Kijang Innova Venturer, kandungan lokalnya sudah mencapai 85 persen. Capaian itu tentu saja tak terlepas dari dukungan 139 perusahaan pemasok.
ADVERTISEMENT
"Kijang adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah perkembangan industri otomotif dan potret perkembangan sosial ekonomi bangsa Indonesia. Metamorfosa Kijang dari bentuk yang sangat sederhana di tahun 70-an menjadi kendaraan berkualitas global seperti sekarang ini menjadi cerminan bahwa kondisi sosial ekonomi serta kapabilitas industri di negeri tercinta ini meningkat pesat selama 40 tahun terakhir," ucap Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.
Capaian manis Toyota Kijang tak cuma terjadi di pasar domestik. Setelah 10 tahun eksis di Indonesia, sebanyak 50 unit Toyota Kijang generasi ketiga diekspor ke pasar global; Brunei Darussalam, Papua New Guinea, dan beberapa negara di kepulauan Pasifik seperti Fiji, Vanuatu, dan Solomon.
Plant and PLC Senior Director, Sunter Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Edward Otto Kanter, mengenang bagaimana ketika mereka mengawali ekspor pada tahun 1987. Memori itu adalah kala mengirim Kijang Minibus ke Brunei Darussalam 30 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sejurus kemudian materi presentasi memperlihatkan perbedaan pengiriman mobil dulu dan kini. "Waktu itu kirim mobil kayak angkut sapi," katanya saat kumparan (kumparan.com) mengunjungi IPC Car Terminal pada Maret lalu.
Dijelaskan, ekspor Toyota Kijang rata-rata mencapai 50 unit per bulan hingga 2013. Jumlahnya meningkat ketika lahirnya Kijang Generasi kelima -- Kijang Innova. Saat ini, ekspor Toyota Kijang Innova berada di angka 1.400 unit per bulan dan menyasar 29 negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Oseania, dan Timur Tengah.